Kebakaran California, Donald Trump Diminta Tanggapi Sains dengan Serius

Tantangan cuaca ekstrem yang diakibatkan perubahan iklim dinilai kian memburuk.

AP Photo/Ethan Swope
Kebakaran besar melanda kawasan Pacific Palisades, Los Angeles, California, Selasa (7/1/2025) waktu setempat. Kebakaran hutan yang dipicu oleh angin kencang melanda lereng bukit Los Angeles, menghanguskan sedikitnya 770 hektare lahan termasuk permukiman warga. Kebakaran terus meluas akibat hembusan angin kencang. Evakuasi sedang dilakukan karena potensi ancaman terhadap nyawa dan harta benda. Sebanyak 30.000 orang dievakuasi akibat kebakaran tersebut yang saat ini terus meluas.
Rep: Lintar Satria/AP Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penasihat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bidang perubahan iklim mengatakan kebakaran hutan di Los Angeles menjadi peringatan pentingnya menanggapi sains dengan serius. Kebakaran di California menewaskan setidaknya 10 orang dan menimbulkan kerugian miliaran dolar AS.

Baca Juga


Penasihat kebijakan iklim Biden, Joe Podesta, mengatakan salah satu peristiwa ikonik di periode pertama Presiden terpilih Donald Trump adalah saat ia melempar handuk ke korban badai di Puerto Rico. Banyak yang mengkritik Trump tidak menghormati para korban terutama setelah ia membantah korban jiwa Badai Maria yang hampir 3.000 orang.

"Anda akan berharap ia sudah belajar dari reaksi publik saat itu, yaitu: Anda harus menanggapi sains dengan serius, Anda harus menanggapi fakta dengan serius, Anda harus menanggapi ancaman dengan serius," kata Podesta, Jumat (10/1/2025).

Podesta mengatakan seperti dalam bencana yang sedang terjadi di California. Tantangan-tantangan cuaca ekstrem yang diakibatkan perubahan iklim kian memburuk. Ia berharap di periode keduanya Trump menanggapi sains lebih serius dibandingkan di periode pertama.

Trump yang merupakan politisi Partai Republik tidak memberi banyak simpati pada korban kebakaran hutan di Los Angeles. Pada pekan ini ia justru mengatakan dapat menanggulangi krisis dengan lebih baik, dan menyalahkan Gubernur California Gavin Newsom yang berasal dari Partai Demokrat.

Trump mengkritik kebijakan pengelolaan hutan Newson dan mengeklaim tanpa memberikan bukti, upaya konservasi ikan yang dilakukan pemerintah negara bagian, bertanggung jawab atas keringnya hidran kebakaran di daerah perkotaan. Pekan ini Trump dan tim transisinya sudah memberi sinyal akan mengubah kebijakan mitigasi perubahan iklim Biden.

Seperti standar polusi untuk pembangkit listrik, mobil dan truk. Tapi Podesta mendesak dalam hal ketahanan iklim seperti memperkuat infrastruktur yang lebih kuat menghadapi perubahan iklim, Trump harus mendengar para ilmuwan dan pakar.

“Setidaknya jika menyangkut masalah ketahanan dan adaptasi, menurut saya, itu bukan masalah liberal atau konservatif. Itu bukan masalah negara bagian merah (Partai Republik) atau biru (Demokrat). Itu terjadi di seluruh negeri," kata dia.

Ia merujuk Badai Helene, yang menghancurkan North Carolina dan negara bagian lain yang dikuasai Partai Republik di musim gugur lalu. "North Carolina terbiasa dengan kerusakan akibat badai, tetapi tidak di pegunungan dan tidak di Asheville," kata Podesta.

Podesta menyebut sebaiknya Trump dan timnya mendengar para pakar dari Badan Administrasi Atmosfer dan Kelautan (NOAA) AS dan Badan Antariksa AS (NASA). "Dan mulai membuat rencana dan bersiap pada apa yang tampaknya peningkatan resiko tantangan cuaca ekstrem di seluruh negeri," kata Podesta. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler