KKP tak Mau Gegabah Bongkar Pagar Laut karena Barang Bukti, Nelayan: Kemarin ke Mana Aja?

Pencabutan pagar laut dinilai sulit jika hanya dilakukan secara manual.

Republika/Edwin Putranto
Personil TNI AL bersama warga membongkar pagar laut di Perairan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (18/1/2025). TNI Angkatan Laut bersama dengan nelayan membongkar pagar laut misterius sepanjang 30,16 km di Kabupaten Tangerang, secara manual. Pembongkaran pagar laut dipimpin langsung oleh Komandan Pangkalan Utama AL (Danlantamal) III Jakarta Brigadir Jenderal (Mar) Harry Indarto.
Rep: Muhammad Noor Alfian Choir Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Salah seorang nelayan, M (55), mengaku sempat kecewa karena ada polemik yang terjadi pascapencabutan pagar laut yang hingga kini belum usai. Pihak KKP sempat menyayangkan karena tak dilibatkan oleh TNI AL dan nelayan setempat ketika pencabutan.

Baca Juga


"Kalau dari kami mah sebetulnya lebih cepat lebih bagus kan itu perintah dari bapak presiden langsung, iya kan?," katanya saat dihubungi Republika, Senin (20/1/2025).

"Yang jadi masalah, kalau memang itu untuk barang bukti, apakah 7-8 bulan kemarin itu kurang jelas? Kalau memang itu ada buktinya, kemarin-kemarin ke mana aja? Kok baru sekarang? sedangkan kita nelayan sudah cukup lama terdampak pagar laut itu," katanya menambahkan.

Ia pun menceritakan jika aktivitas pencabutan sendiri di desanya sementara berhenti. M pun menduga hal tersebut karena cuaca.

"Sampai sekarang belum. Lanjut, mungkin faktor cuaca ,yang kurang bersahabat. Iyah. Nanti kalau lanjut, saya beri tau," katanya.

Menurutnya, pencabutan pagar laut sendiri sangat susah jika dilakukan secara manual. "Iya susah kalau gak pakai alat, kan keras banget kemarin itu," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyayangkan pembongkaran pagar laut di perairan Tangerang dilakukan tanpa koordinasi dengan KKP. Langkah tersebut menurut KKP berpotensi mengaburkan proses hukum yang sedang berjalan.

"Kami berharap seluruh pihak terkait, dapat memperkuat koordinasi ke depan untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tidak hanya mendukung kepentingan bersama, tetapi juga sejalan dengan aturan hukum yang berlaku," kata Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Doni Ismanto dihubungi, di Jakarta, Sabtu (18/1/2025) malam.

Kendati demikian, KKP telah melakukan koordinasi dengan TNI AL pada Senin (20/1/2025), terkait pembongkaran pagar laut yang berada di kawasan pesisir Kabupaten Tangerang. Berdasarkan hasil koordinasi itu, KKP dan TNI AL sepakat menunda sementara pembongkaran pagar laut.

Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali pada Rabu pagi. Koordinasi itu dilakukan untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan dalam menangani kasus pagar laut di Kabupaten Tangerang.

"Jadi kami akan memberikan batasan waktu sampai besok Rabu (22/1/2025) pagi. Kami akan rapat koordinasi Rabu pagi, lalu siangnya kami akan lalukan tindakan pembongkaran," kata Trenggono dalam pernyataan video yang dikutip Republika.co.id di Jakarta, Senin.

Sementara itu, KSAL Laksamana Muhammad Ali mengatakan, pembongkaran pagar laut itu merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Pasalnya, keberadaan pagar laut itu di wilayah Tangerang itu dinilai mengganggu aktivitas nelayan.

"Jadi pagi ini kami bersama Pak Menteri dan Pak Wamen melaksanakan evaluasi bagaimana cara yang baik, aman, cepat, praktis, untuk bisa mempercepat, membantu kesulitan masyarakat nelayan. Karena itu instruksi dari Pak Presiden. TNI harus bisa membantu kesulitan masyarakat," kata Ali.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler