Mayoritas Ulama Dulu adalah Pengusaha, Profesinya Sangat Beragam

Ulama masa dulu sangat perhatian terhadap pekerjaan

Seorang santri tengah membaca kitab kuning. Ulama masa dulu sangat perhatian terhadap pekerjaan
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Membaca buku Siyar A’lam an-Nubala’ oleh Imam adz-Dzahabi (wafat 748 H/1348 M) dan memeriksa kondisi para ulama pedagang yang tercantum di dalamnya, akan ditemukan ratusan informasi dan berita menakjubkan tentang orang-orang terkenal yang memiliki pengetahuan yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan perdagangan.

Baca Juga


Bukan hanya perdagangan terbatas untuk memenuhi kebutuhan, melainkan perdagangan besar yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan besar, karena salah satu dari para ulama tersebut menyebut tidak ada yang lebih mudah di dunia ini daripada seorang pedagang.

Ketika dia meninggal, dia meninggalkan tiga ratus ribu dinar sekitar 60 juta dolar AS saat ini atau setara dengan Rp 977 miliar. Dia pernah berkata, "Tidak ada di dunia ini yang seperti rumahku."

Dalam kitab al-Ansab karya Imam Abu Sa'ad al-Sama'ani al-Marwazi (wafat 562 H/1166 M), terdapat terjemahan ratusan ulama yang dikaitkan dengan profesi dan perdagangan mereka.

Sebuah referensi tentang adanya orang-orang yang menyusun biografi awal para ulama yang bekerja dalam profesi-profesi ini selama abad ketiga Hijriah/ke-9 Masehi, dalam biografi para ulama yang bekerja di profesi-profesi ini.

Al-Samaani berkata tentang Abu Abdullah Muhammad bin Ishaq al-Saadi al-Harawi al-Syafi'i (wafat sekitar tahun 285 H/898 M):

"Saya melihat dalam kompilasi beliau sebuah buku yang bagus di Bukhara, yang menurut saya tidak didahului oleh buku-buku lainnya yaitu kitab ash-Sunna’ minal Fuqaha, wa al-Muhadditsin, disebutkan di dalamnya sekelompok besar ulama yang berurusan dengan parfum saja, hampir mencapai lima puluh jiwa."

BACA JUGA: Identitas Tentara Pembunuh Sinwar Dibobol Peretas Palestina, Israel Kebingungan

Peneliti Abdul Basit bin Rasyid al-Gharib juga menyiapkan sebuah penelitian yang berjudul Al-Tharfah fiman Nusiba Minal ‘Ulama’ Ila Mihnah aw Hirfah, pada mereka yang dikaitkan dengan profesi atau perdagangan', di mana dia membuat daftar biografi sekitar 1.500 ulama yang tersebar di antara sekitar 400 perdagangan dan profesi yang menjadi mata pencaharian mereka.

Bahkan, hubungan antara perdagangan dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan umat Islam mencerminkan selama berabad-abad inti dari hubungan antara urusan kehidupan dan ajaran Islam.

Infografis Amalan Rezeki - (Dok Republika)

 

Hal ini karena jalur perdagangan saling terkait dengan pergerakan dakwah dan perjalanan mencari ilmu, bahkan jika semua orang berada di China di setiap kafilah, ada barang, pedagang, sarjana, pelajar dan penulis, dalam sebuah kapal peradaban yang menyenangkan, saling melengkapi satu sama lain tanpa perpecahan atau pertentangan.

Barangsiapa yang tidak memperhatikan filosofi komunikasi ini tidak akan berhasil dalam memahami Islam, yang menetapkan keseimbangan yang kuat antara materi dan ruh, serta kepekaan kemandirian yang mengakar kuat pada para cendekiawan Muslim.

Mereka peka terhadap segala sesuatu yang mempengaruhi kemandirian mereka dalam pemikiran, ekspresi, pendapat dan deduksi, dan segala sesuatu yang dapat mempengaruhi kejujuran mereka di hadapan Allah SWT, status mereka di hadapan manusia, dan kelimpahan harta merupakan salah satu jaminan kemandirian komunitas cendekiawan dan kelangsungan swadaya bagi gerakan ilmiah.

Oleh karena itu, kita mungkin tidak heran ketika peneliti Olivia Remy Constable, dalam sebuah penelitian dalam buku yang disusun oleh Pusat Studi Persatuan Arab berjudul al-Hadharah al-Islamiyyah al-Arabiyyah fi al-Andalus, mengutip sebuah statistik yang disusun oleh H J Cohen.

Menurut dia 4.200 dari 14 ribu artikel terjemahan yang menggambarkan para ulama dalam buku-buku biografi berisi informasi tentang profesi mereka.

BACA JUGA: Perburuan Tentara Israel di Brasil dan Runtuhnya Kekebalan Negara Zionis

Dari jumlah tersebut terungkap bahwa sebanyak 22 persen bekerja di bidang perdagangan atau industri tekstil, 13 persen di industri makanan, 4 persen di bidang perhiasan, 4 persen di bidang parfum, dan 4 persen di bidang kulit.

Sedangkan sebanyak 4 persen di bidang buku, 3 persen di bidang logam, 2 persen di bidang kayu, 2 persen di bidang perdagangan umum, dan 9 persen di bidang profesi lainnya. Selain profesi-profesi spesifik ini, 3 persen bekerja sebagai penukaran uang dan 2 persen bekerja di bidang pialang dan agen komersial.

Sumber: Aljazeera

Infografis Nasihat Ulama tentang Pentingnya Amalan Hati - (Republika.co.id)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler