Masjid Negara IKN Sudah Bisa Dipakai Tarawih Saat Ramadhan 1446 H
Kepala OIKN Basuki belum tahu kapan Presiden Prabowo groundbreaking di IKN.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengatakan, Masjid Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah bisa digunakan untuk sholat Tarawih pada bulan Ramadhan 1446 Hijriyah. "Tadi juga dilaporkan oleh Menteri PU (Pekerjaan Umum) insya Allah bisa dipakai untuk tarawih," kata Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).
Meski begitu, Basuki mengaku belum tahu apakah Presiden Prabowo Subianto akan melaksanakan ibadah sholat Id di masjid tersebut pada Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah. "Belum tahu," kata mantan menteri pekerjaan umum dan perumahan (PUPR) tersebut.
Pada Desember 2024, Basuki menyatakan, Masjid Negara IKN ditargetkan siap digunakan untuk Shalat Idul Fitri pada 1 Syawal 1446 Hijriah atau 2025 Masehi. "Kalau kami berkoordinasi dengan Kementerian PU, yang kerjakan Kementerian PU, Lebaran-lah bisa dipakai (Lebaran 2025)," kata Basuki saat itu.
Berdasarkan keterangan resmi dari Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Masjid Negara yang sedang dibangun di IKN dirancang untuk dapat menampung hingga 60 ribu jamaah. Sementara pada tahap awal ini, Masjid Negara IKN dirancang mampu menampung sekitar 29 ribu jamaah.
Basuki juga mengatakan, rumah ibadah bagi seluruh agama resmi di Indonesia sedang dibangun secara bertahap di IKN. Selain masjid, rumah ibadah bagi agama lain di Indonesia dipastikan akan dibangun di IKN, meski saat ini masih proses lelang. "Macam-macam (rumah ibadah) ada kuil, ada gereja, vihara, pura, nanti kompleks itu," kata Basuki.
Sementara itu, Basuki Hadimuljono mengatakan sejumlah agenda peletakan batu pertama (groundbreaking) di IKN, Kalimantan Timur masih menunggu jadwal Presiden Prabowo Subianto. Basuki mengatakan, pihaknya telah mengirim surat ke Presiden Prabowo untuk sejumlah agenda peletakan batu pertama di IKN tersebut.
"Saya sudah mengirim surat untuk groundbreaking. jadi mudah-mudahan beliau bisa menjadwalkan waktunya," ujar Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Basuki mengatakan, hingga saat ini, OIKN masih menunggu jadwal RI 1 untuk bisa melakukan agenda peletakan batu pertama. Dia mengaku siap untuk melaksanakan kegiatan tersebut kapanpun saat Presiden memiliki waktu.
"Tapi kami sudah siap. jadi anytime beliau akan ke sana untuk peresmian, mestinya enggak cuma groundbreaking, peresmian. Tapi nanti mungkin dilaporkan Pak AHY (Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono)," kata Basuki.
Dia menyebut, setidaknya ada enam agenda peletakan batu pertama, termasuk hotel, perkantoran, dan restoran. Adapun investasinya sekitar Rp 6,5 triliun.