Hampir 1.000 Warga Terdampak Banjir Jakarta Mengungsi di Rusunawa Embrio

Potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi dalam beberapa hari mendatang.

Republika/Prayogi
Seorang anak berjalan melintasi banjir yang melanda kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Rep: Bayu Adji Prihammanda Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir 1.000 warga Jakarta yang terdampak banjir masih mengungsi di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Embrio Semper Barat, Jakarta Utara, pada Kamis (30/1/2025). Ratusan warga yang mengungsi itu berasal dari Rukun Warga (RW) 04, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Baca Juga


Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan, pihaknya telah melakukan penanganan untuk memastikan kebutuhan dasar pengungsi tetap aman. Bantuan itu langsung disalurkan kepada warga yang terdampak banjir sejak Rabu (29/1/2025) dini hari.

"Di sini, kurang lebih ada 977 pengungsi dari RW 04. Berkat sinergi semua pihak, berbagai bantuan bisa diterima langsung oleh masyarakat," kata dia, Kamis (30/1/2025) siang.

Ia menyebutkan, pihaknya telah memberikan bantuan berupa makanan siap saji, bantuan logistik, matras, kasur lipat, family kit, hingga pakaian anak. Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta juga menyalurkan bantuan berupa seragam untuk keperluan anak sekolah.

Sementara itu, Wali Kota Administrasi Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan, pihaknya juga telah menyiagakan tim kesehatan untuk memeriksa kondisi para pengungsi di Rusunawa Embrio. Selain itu, petugas dari Suku Dinas Sosial Jakarta Utara juga disiagakan untuk menangani kebutuhan para pengungsi.

"SOP pada pelaksanaan banjir juga kami lakukan dan pengungsi menyampaikan terbantu dengan gerak cepat pemerintah," kata dia.

Tetap waspada

 

Teguh mengatakan, Pemprov Jakarta akan terus memantau kondisi prakiraan cuaca hingga beberapa hari ke depan. Pasalnya, potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi dalam beberapa hari mendatang.

"Kami akan makukan pencermatan terhadap cuaca pada hari-hari mendatang khususnya di Jakarta dan menyiagakan segala hal yang mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi cuaca ekstrem," kata dia.

Menurut dia, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Jakarta dalam beberapa hari ke depan. Ia mengatakan, pihaknya belum akan melakukan operasi modifikasi cuaca.

"Namun ke depannya, kami sudah petakan. Kami melakukan (modifikasi cuaca) apabila dipandang perlu," kata dia.

Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih akan terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya hingga 31 Januari. Ia menjelaskan, tren model atmosfer menunjukkan bahwa potensi hujan akan tetap tinggi, terutama pada sore hingga malam hari.

"Namun, setelah tanggal 1 Februari 2025, intensitas hujan diperkirakan mulai berkurang secara bertahap seiring dengan melemahnya faktor-faktor pemicu hujan lebat," kata dia, Kamis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler