Kebencian Terhadap Islam di India Meningkat 74,4 Persen Gara-Gara Sosok Ini
Dalam sebuah rapat umum, Modi menyebut umat Islam sebagai penyusup.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ujaran kebencian atau hate speech Anti-Muslim di India mengalami lonjakan yang "mengejutkan" pada 2024. Data ini dilaporkan lembaga think thank yang berbasis di Amerika Serikat (AS), India Hate Lab (IHL) pada Senin (10/2/2025).
"Peningkatan yang mengkhawatirkan ini sangat terkait erat dengan ambisi ideologis Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa dan gerakan nasionalis Hindu yang lebih luas," kata IHL dilansir dari DigitalJournal, Selasa (11/2/2025).
Selama pemungutan suara nasional India tahun lalu, para kritikus dan aktivis hak asasi manusia menuduh Perdana Menteri Narendra Modi dan BJP-nya meningkatkan retorika terhadap umat Islam ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya selama kampanyenya dalam upaya untuk memobilisasi mayoritas umat Hindu.
Dalam sebuah rapat umum, Modi menjuluki umat Islam sebagai “penyusup”. Dia mengklaim partai oposisi utama Kongres akan mendistribusikan kembali kekayaan negara kepada umat Islam jika menang.
Modi memenangkan masa jabatan ketiga berturut-turut pada bulan Juni tetapi dipaksa masuk ke dalam pemerintahan koalisi setelah kemunduran pemilu yang mengejutkan bagi BJP yang membuatnya tidak memiliki mayoritas langsung untuk pertama kalinya dalam satu dekade.
Retorika nasionalis Hindu BJP telah membuat populasi Muslim India yang berjumlah lebih dari 220 juta jiwa semakin cemas tentang masa depan mereka.“Jumlah insiden ujaran kebencian yang menargetkan kelompok minoritas agama melonjak dari 668 pada tahun 2023 menjadi 1.165 pada tahun 2024, menandai peningkatan yang mengejutkan sebesar 74,4 persen,” kata laporan IHL.
"Fakta bahwa tahun 2024 merupakan tahun pemilihan umum… memainkan peran penting dalam membentuk pola insiden ujaran kebencian," tambah IHL.
Menurut laporan tersebut, sebanyak 98,5 persen ujaran kebencian menargetkan umat Islam, dengan lebih dari dua pertiganya terjadi di negara bagian yang dikuasai BJP atau sekutunya
Laporan IHL juga mengungkapkan, lebih dari 450 pidato kebencian disampaikan oleh para pemimpin BJP, dengan Modi sendiri bertanggung jawab atas 63 di antaranya.
BJP tidak menanggapi permintaan AFP untuk mengomentari laporan tersebut sebelum dipublikasikan. Meski demikian, BJP sebelumnya pernah menolak tuduhan tersebut sebagai tuduhan palsu.
“Umat Islam, khususnya, digambarkan sebagai ancaman eksistensial bagi umat Hindu dan bangsa India,” kata laporan itu. “Peningkatan yang paling mengkhawatirkan adalah pada pidato-pidato yang menganjurkan penghancuran tempat-tempat ibadah,” tambah laporan IHL.
Kelompok supremasi Hindu telah menaikkan taruhannya dengan menuntut situs-situs keagamaan diambil alih dari kaum Muslim. Hal itu meningkat setelah Modi meresmikan kuil agung untuk dewa Ram menjelang pemungutan suara tahun lalu, yang dibangun di atas lahan masjid berusia berabad-abad yang dihancurkan oleh massa yang didukung oleh BJP.
Menurut analisis IHL, Facebook, YouTube dan X merupakan platform utama untuk penyebaran. IHL mengatakan, 266 pidato kebencian anti-minoritas yang disampaikan oleh para pemimpin senior BJP selama pemilu disiarkan secara serentak di YouTube, Facebook dan X melalui akun resmi partai dan para pemimpinnya.