Jadi Mualaf, Guru Sains Asal Filipina Ini Ungkap Alasannya Tertarik Islam
Flordeliza Roxas Dalde jatuh cinta dengan budaya Islam
REPUBLIKA.CO.ID, MANILA – Flordeliza Roxas Dalde harus meyakinkan ibu dan anggota keluarganya untuk memberikan restu atas pindah keyakinan dirinya ke agama Islam. Hari itu akhirnya tiba ketika ibunya mengatakan kepadanya, “Jika itu membuatmu bahagia, maka lakukanlah."
Wanita berusia 47 tahun asal Filipina ini mengatakan bahwa ia tidak ingin melanjutkannya tanpa persetujuan ibunya. Namun, dia terus belajar tentang Islam dan akan berbagi makna yang sebenarnya dengan ibunya setiap kali mereka berbicara.
Flordeliza tiba di Brunei untuk bekerja sebagai guru di sebuah sekolah di Kampong Kapok, Muara sekitar enam tahun yang lalu, dikutip dari laman Borneo Bulletin, Senin (10/2/2025).
Melihat murid-muridnya mengenakan jilbab dan mengamati budaya mereka, terutama cinta dan rasa hormat yang mereka tunjukkan kepadanya, semakin menarik minatnya pada Islam. Secara bertahap dia mengadopsi aspek-aspek budaya mereka dan memperdalam pemahamannya tentang agama tersebut.
Berprofesi sebagai ahli kimia di Filipina, Flordeliza mengambil posisi sebagai guru sains di Kelas 1 hingga 6. Membandingkan pengalaman mengajarnya di Brunei dengan di negara asalnya, ia mendapati bahwa para siswa di Brunei penuh perhatian dan bersemangat untuk belajar, yang mendorongnya untuk tinggal lebih lama.
BACA JUGA: 'Israel Telah Menjadi Bahan Tertawaan di Timur Tengah'
Dia mulai mengenakan jilbab pada 2019 dan mulai berpuasa selama Ramadhan tahun lalu.
“Ketika saya pertama kali belajar tentang Allah SWT dari murid-murid dan sesama guru, saya menemukan kebahagiaan dan saya tidak pernah merasa sendirian. Murid-murid saya selalu tertarik untuk mengajari saya hal-hal baru tentang Islam, sementara rekan-rekan saya mendorong saya untuk mengenakan jilbab, yang saya merasa nyaman memakainya hingga hari ini.”
Datang ke Brunei adalah keputusan yang tepat baginya, karena hal ini memungkinkannya untuk menyaksikan makna Islam yang sebenarnya, yang secara bertahap membuka hatinya untuk memeluk agama ini.
Dia mengungkapkan kekagumannya pada umat Islam yang melakukan sholat lima kali sehari.
Saat ini, selain pengetahuan dasar tentang Islam, Flordeliza telah belajar berwudhu, dipandu oleh murid-muridnya.
Dia masih dalam proses belajar bagaimana melakukan sholat dan berencana untuk mengikuti kelas untuk belajar membaca Alquran.
Flordeliza, memilih nama Muslim Aida Florida binti Abdullah.
Prosesi pengislaman berlangsung di Masjid Kampung Kapuk, Jalan Muara, pada Jumat. Upacara dimulai dengan pembacaan Surat Al-Fatihah, diikuti dengan Syahadah yang dipandu oleh Petugas Pengembangan Dakwah (Konversi) dari PDI.
BACA JAGA: KFC dan Pizza Hut di Turki Alami Kebangkrutan Akibat Gerakan Boikot Produk Pro Israel
Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bingkisan selamat datang dan Dikir Marhaban. Acara diakhiri dengan pembacaan Doa Selamat. Dato Paduka Seri Awang Haji Bahrin bin Mohd Noor adalah tamu kehormatan. Penjabat Pejabat Agama Senior di Pusat Dakwah Islam (PDI) Hajah Zunainah binti Haji Gunong juga hadir.
Sejak Januari hingga 3 Februari, sebanyak 31 orang telah memeluk Islam, 14 di antaranya tercatat dari Distrik Brunei-Muara.
Kementerian Agama, melalui PDI terus berupaya untuk menyebarkan syiar Islam melalui upacara konversi dan dukungan bagi para mualaf baru, termasuk kursus bimbingan tentang Islam.
Sumber: borneobulletin