Sambut Ramadhan, Ini Daftar Merek Kurma Israel yang Wajib Diboikot Menurut Aplikasi Boycat

Boycat adalah aplikasi yang menjadi partner resmi dari gerakan BDS.

AP
Kurma medjoul asal Israel
Rep: Andri Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, Aplikasi yang merekomendasikan merek terafiliasi Israel untuk diboikot, Boycat belum lama ini merilis daftar merek kurma yang wajib diboikot. Perilisan daftar merek kurma yang kebanyakan diproduksi di Israel itu dalam rangka menyambut Ramadhan 1446 Hijriah/2025.

Menurut Boycat, Israel adalah salah satu negara pengekspor kurma terbesar di dunia dengan nilai perdagangan mencapai ratusan juta dolar AS. Namun, sebagian besar kurma Israel ditanam di tanah yang diduduki secara ilegal di Tepi Barat.

Tidak hanya ditanam di tanah Palestina, kurma-kurma Israel juga diairi dari sumber air yang dicuri dari petani Palestina. Pekerja Palestina yang dipekerjakan di ladang-ladang kurma Israel juga dibayar di bawah standar. 

"Ramadhan ini, mari pastikan kurma-kurma kita manis bersama keadilan, tidak ternoda dengan penjajahan. Boikot, kurma-kurma Israel!" demikian keterangan Boycat di laman resminya.

Berikut daftar kurma Israel menurut aplikasi Boycat:

Bomaja

Brousse & Fils

Carmel Agrexco

Delilah

Desert Diamond

Hadiklaim

Jordan River

Jordan Valley

Anna and Sarah

Urban Platter

Baca Juga


King Solomon

MyJool

Paradise Dates

Shams

Star Date

Sun Date

Mehadrin

Food to Live

Star Dates

Sincerely Nuts

 

Israel memang menjadi salah satu negara pengekspor kurma segar dan kering terbesar di dunia, dengan nilai ekspor mencapai sekitar 330,09 juta dolar AS pada 2022. Ironisnya, banyak dari kurma Israel yang ditanam di tanah Palestina yang mereka jajah.

Secara umum, Israel sebenarnya bukan produsen kurma yang besar. Menurut FAOSTAT, Israel hanya memproduksi sekitar 48.984 ton dari total 9.454.213 ton kurma di dunia pada 2020. Artinya, hanya sekitar 0,5 persen kurma di dunia yang tumbuh di Israel.

Meski tak banyak memproduksi kurma sendiri, Israel mampu menjadi salah satu pengekspor kurma terbesar di dunia, seperti diungkapkan oleh Freshplaza melalui laman resminya. Posisi Israel sebagai pengekspor kurma hanya tersaingi oleh Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Irak, dan Iran.

"Di negara-negara penghasil kurma, sebagian besar (kurma yang mereka produksi) dikonsumsi sendiri secara lokal," ujar Freshplaza.

Karikatur Opini Republika : Boikot Kurma Israel - (Republika/Daan Yahya)

Dilaporkan Haaretz dilansir Middle East Eye, gerakan boikot terhadap kurma-kurma dari Israel telah membuat para produsen kesulitan menjual produk mereka khususnya di pasar Eropa. Penurunan angka penjualan kurma telah mereka rasakan sejak setahun lalu.

"Setiap orang yang mendekati rak-rak melihat tulisan 'dibuat di Israel' akan berpikir dua kali sekarang," kata seorang pebisnis Israel yang dekat dengan industri kurma kepada Haaretz, pada Februari 2024 lalu.

"Banyak kurma terjual saat Ramadhan dan saat mereka bisa membelinya dari yang (produsen) lain, mereka sedang mencoba menghukum kami," ujarnya menambahkan.

Merespons kampanye boikot di seluruh dunia, produsen kurma Israel, menurut laporan Haaretz, mengakalinya dengan cara bekerja sama dengan distributor atau pengecer. Para pengecer mengganti label di produk-produk kurma asal Israel dengan tujuan untuk mengaburkan darimana kurma berasal.

 

 

 

Pada akhir Desember 2024, Ketua Majelis Ulama Indonesia bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI), Prof Sudarnoto Abdul Hakim, menegaskan pentingnya penghentian impor produk Israel. Sudarnoto mengungkapkan keprihatinannya terhadap kebijakan impor yang dianggap tidak sejalan dengan dukungan terhadap Palestina.

"Terus terang saja, saya sudah melakukan kritik terhadap Kementerian Perdagangan mengenai impor kurma Israel. Ini adalah isu yang harus diperhatikan dengan serius," ujar Sudarnoto di konferensi pers acara Charity Concert for Palestine yang diadakan di Jakarta pada Ahad (29/12/2024).

Ia menekankan meskipun jumlah impor Israel tidak sebesar dari negara lain, jika dibiarkan, hal ini dapat meningkat melalui negara ketiga. Sudarnoto juga mengingatkan MUI telah mengeluarkan fatwa yang menegaskan kewajiban umat Islam untuk membela Palestina.

"Pemihakan pemerintah harus lebih kuat. Saya berharap ada undang-undang yang secara khusus mengatur produk-produk Israel dan afiliasinya," tambahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler