MU Kalah 0-1 dalam Duel Tim Papan Bawah, Amorim Curhat Sulitnya Menangani Setan Merah

MU Kembali menelan kekalahan melawan Tottenham Hotspur dengan skor 0-1.

AP Photo/Ian Walton
Ekspresi kekecewaan bek Manchester United Harry Maguire (kiri) dan playmaker Bruno Fernandes saat timnya dikalahkan Tottenham Hotspur 0-1 dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Senin (17/2/2025) dini hari WIB.
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pelatih Manchester United (MU) Ruben Amorim mengatakan, pekerjaannya membawa tim Kembali ke jalur kemenangan sangat sulit. MU Kembali menelan kekalahan melawan Tottenham Hotspur dengan skor 0-1 dalam laga lanjutkan Liga Inggris musim 2024-2025.

Baca Juga


"Saya memiliki banyak masalah, pekerjaan saya sangat, sangat sulit di sini. Namun saya tetap berpegang teguh pada keyakinan saya," kata Ruben Amorim sebagaimana dikutip dari laman resmi klub MU di Jakarta, Senin (17/2/2025).

Ia menjelaskan, formasi 4-4-2 di blok rendah lebih sulit untuk dimainkan melawan Tottenham yang bermain terbuka dan melebarkan timnya. Setan Merah tampil sedikit lebih menekan tuan rumah pada babak pertama, menciptakan beberapa peluang, yang menurut Amorim, merupakan bagian tersulit tim dalam beberapa pertandingan sebelumnya.

Namun, anak asuhannya belum memaksimalkan peluang menjadi gol, sedangkan tim lawan berhasil menciptakan gol hingga memenangi pertandingan. Pelatih asal Portugal itu mengatakan, kekurangan pemain akibat cedera juga merupakan bagian tersulit karena membuatnya harus mengubah pendekatan terhadap permainan.

Ia mengakui tidak bisa membuat Joshua Zirkzee bermain seperti yang dilakukan Amad Diallo. Terkadang, Amorim melanjutkan, ia menginginkan Bruno Fernandes menjangkau bola saat membangun serangan karena kemampuannya yang bagus dalam mengubah permainan, tetapi di sisi lain ia menginginkan Bruno juga harus menekan pertahanan lawan. "Itu sangat sulit. Dan ketika anda selalu berganti-ganti posisi untuk membuat para pemain bereaksi ke daerah pertahanan, itu sangat sulit," katanya.

Meski demikian, Amorin menambahkan, hal terbaik adalah melupakan kekalahan tersebut dan bersiap untuk mencoba memenangi pertandingan pada laga berikutnya melawan Everton. "Saya pikir hal terbaik adalah melupakan masa lalu. Jangan fokus pada jadwal, jangan fokus pada momen, jangan fokus pada konteks. Hanya bekerja selama sepekan dan mempersiapkan pertandingan," katanya.

Menyinggung kesempatan para pemain muda akan mendapatkan kesempatan bermain pada laga selanjutnya, Amorim mengatakan akan sangat berhati-hari untuk memainkan para pemain karena baginya, Liga Inggris merupakan kompetisi tersulit di dunia. Ia mengatakan, timnya sedang berusaha keras untuk meraih target dan ia tidak ingin mengubahnya. Tetapi, mereka (pemain-pemain muda) akan bermain sehingga mereka harus siap.

"Anda mencoba untuk membaca permainan, mencoba untuk memahami apa yang anda lihat dalam latihan. Saya merasa tim sedang berusaha untuk meraih gol dan saya tidak merasa perlu untuk berubah," katanya.

 

Gol cepat gelandang Tottenham Hotspur James Maddison sudah cukup untuk mengalahkan sesama tim yang sedang berjuang di papan bawah klasemen Liga Primer Inggris Manchester United dengan skor 1-0. Kemenangan di Stadion Tottenham Hotspur, London, Senin (17/2/2025) dini hari WIB, mengakhiri catatan buruk Tottenham di kandang sendiri di Liga Primer Inggris dalam pertandingan yang menghibur.

Maddison, yang kembali bermain sebagai starter setelah pulih dari cedera mencetak gol rebound dari jarak dekat pada menit ke-13. Kemenangan kandang pertama Tottenham di liga selama 105 hari mengurangi tekanan pada manajer asal Australia, Ange Postecoglou.

Tottenham kini naik ke peringkat 12 dengan 30 poin, menurunkan MU ke posisi 15 dengan nilai 29. Setan Merah kini hanya terpaut tiga tangga ke zona degradasi, tapi terpisah 12 poin dari Ipswich Town di batas atas zona merah.

Awal yang sulit bagi pelatih MU Ruben Amorim di Old Trafford terus berlanjut. Pelatih asal Portugal ini telah kalah dalam delapan dari 14 pertandingan Liga Primer sejak ia mengambil alih. Tim asuhannya menjadi tim United pertama yang mengalami kekalahan dalam dua pertandingan liga melawan Spurs sejak musim 1989-90.

Ini merupakan penampilan mengecewakan lain dari Setan Merah meskipun mereka memiliki kesempatan dengan Alejandro Garnacho membuang kesempatan emas pada babak pertama.

United memiliki kesempatan besar pertama di pertandingan ini dengan Rasmus Hojlund memaksa Vicario melakukan penyelamatan gemilang, yang kemudian bereaksi dengan baik untuk menepis tendangan Garnacho.

Spurs unggul lebih dulu ketika umpan silang voli Son Heung-min jatuh ke Lucas Bergvall, yang tendangannya dibuang oleh Andre Onana ke arah Maddison yang mencetak gol dari jarak dekat.

Garnacho seharusnya dapat menyamakan kedudukan segera setelah itu. Namun tendangannya masih melambung di atas mistar gawang. Setan Merah semakin percaya diri setelah jeda dan tuan rumah menjadi semakin tegang.

Garnacho memaksa dua penyelamatan gemilang dari Vicario dan Joshua Zirkzee melepaskan sundulan yang melebar dari sasaran. Namun Tottenham berhasil mempertahankan keunggulan mereka saat mereka menikmati clean sheet beruntun di Liga Primer untuk pertama kalinya dalam 16 bulan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler