Siap-Siap, Pemerintah Bakal Operasi Pasar Besar-besaran untuk Daging, Gula Pasir dan Migor

Pemerintah telah menyiapkan mekanisme operasi pasar.

Dok Kementan
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan keterangan kepada wartawan usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2/2025). Pertemuan tersebut membahas strategi pemerintah dalam mengamankan produksi beras nasional yang meningkat tajam serta memastikan stabilitas harga menjelang bulan Ramadan. Presiden menginstruksikan percepatan penyerapan gabah agar harga di tingkat petani tetap stabil, karena produksi beras pada kuartal pertama 2025 mengalami lonjakan signifikan hingga Maret total produksi beras mencapai 8 juta ton, dan diperkirakan hingga April mencapai 13-14 juta ton. 
Rep: Frederikus Dominggus Bata Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyiapkan langkah strategis guna memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2025. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaeman mengatakan, salah satu langkah utama yang akan  dilakukan adalah menggelar operasi pasar.


Ini demi meminimalisasi bahkan menghilangkan potensi lonjakan harga pangan di berbagai daerah. "Kita harapkan harganya stabil, bila perlu lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, dan kita juga akan menggelar operasi pasar besar-besaran," kata Amran, dalam konferensi pers di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025).

Pemerintah telah menyiapkan mekanisme operasi pasar, termasuk rencana volume komoditas yang didistribusikan, penentuan harga berbagai komoditas, hingga penentuan lokasi. Kementan dan berbagai stakeholder terkait terus melakukan pemantapan. Termasuk di hari ini, ada rapat koordinasi melibatkan berbagai unsur di sektor pangan.

Semua harga komoditas bakal dipantau. Tiga di antaranya, daging, gula pasir, minyak goreng. Jangan sampai ada pedagang yang menjual di atas harga yang ditetapkan pemerintah.

Pada 19 Februari 2025 nanti, pemerintah akan menentukan harga komoditas saat operasi pasar, juga harga eceran tertinggi (HET) komoditas secara umum. Sementara minyak goreng (minyakita) sudah ditentukan HET-nya.  

Amran meminta semua pedagang atau pengusaha mematuhi apa yang diputuskan. Sehingga tak ada lagi potensi pelanggaran di lapangan. Ia mengakui, masih ada yang menjual di atas HET tersebut.

"Hari ini, keputusan penting adalah bahwa harga minyak goreng, HET Rp15.700.000. Kepada saudaraku, sahabatku, semua pengusaha, tolong patuhi HET yang ditentukan oleh pemerintah. Karena kami memantau ada pergerakan harga naik," ujar tokoh asal Sulawesi Selatan ini.

 

Amran memastikan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan  Satuan Tugas (Satgas) Pangan. Satgas pangan siap memantau hingga tingkat desa, bagaimana implementasi harga di pasar. Targetnya, masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar. Kebutuhan dapur terpenuhi, dengan harga terjangkau.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya menyuarakan hal serupa. Kemendagri berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan agar kegiatan operasi pasar menjangkau masyarakat di daerah.

"Terutama di daerah yang mengalami indikasi kenaikan agar bisa dikendalikan dan turun operasi pasar di sana dengan komoditas yang sudah ditentukan dan juga dengan titik-titik yang telah ditentukan berdasarkan laporan,” jelas Bima

Jika bicara stok, dalam kondisi yang aman. Pemerintah menjamin ketersediaan bahan pokok, terutama beras, cukup menjelang Ramadan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler