Dedi Mulyadi Pastikan Susi Pudjiastuti Jadi Stafsus Gubernur Jabar

Menurut Gubernur Dedi, Susi menerima jadi stafsus, syaratnya tidak terima honor.

Republika.co.id
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi membenarkan, mantan menteri kelautan dan perikanan Susi Pudjiastuti menerima tawaran menjadi staf khusus (stafsus). Menurut dia, Susi mau menjadi stafsus gubernur Jabar dengan syarat tidak mau menerima bayaran dari APBD.

Baca Juga


"Gini, diterima, tapi Bu Susi minta tidak ada honor. Dan gini kan, larangan untuk mengangkat tenaga ahli, pakar penasihat, itu kan kalau menimbulkan biaya kalau pendapat saya. Jadi seluruh penasihat di Provinsi Jabar semuanya relawan, sukarela," ujar Dedi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/2/2025).

Dedi menyampaikan, pengangkatan Susi sebagai stafsus gubernur Jabar akan dilakukan setelah ia menjalani retreat di Akademi Militer (Akmil), Kota Magelang, Jawa Tengah pada 21-28 Februari 2025. Dia pun akan melantik Susi secara resmi di Kota Bandung. Dedi memiliki misi khusus kepada Susu agar menjaga lautan di Provinsi Jabar bisa diakses nelayan secara luas.

"Ya minggu depan setelah pulang retret, SK-nya saya akan (berikan). Arahannya adalah agar Jabar terkoneksi pembangunannya. Ya Bu Susi tetap memiliki spirit yang kuat untuk membantu Pemprov Jabar agar laut-lautnya terjaga dan tidak boleh lagi laut dipagari," ujar Dedi.

Mantan bupati Purwakarta tersebut juga ingin agar Susi ikut mengawasi masalah pembangunan sektor udara. Hal itu lantaran Susi selain dikenal sebagai pengusaha perikanan, juga merupakan pemilik Susi Air. Dedi ingin masalah transportasi udara di Jabar juga menjadi perhatian untuk ditangani secara serius.

"Bu Susi? Memberikan arahan-arahan pembangunan dermaga, penataan wilayah laut, kemudian konsepsi tentang pembangunan lintas daerah dengan sistem transportasi udara," ujar Dedi.

Selain itu, Dedi juga memiliki perhatian untuk membasmi geng motor di Jabar. Dia pun sudah mengalokasikan anggaran khusus untuk masalah tersebut. Dedi mengungkapkan, akan menggandeng Kodam III/Siliwangi untuk mendidik para geng motor tersebut agar lebih nasionalis.

"Jadi gini, geng motor kita sudah membuat alokasi untuk menangani geng motor dan premanisme di Jabar, relatif lumayan alokaisnya. Rencananya mereka yang tertangkap karena balapan liar di jalan terlibat geng motor perkelahian antarpemuda antarsiswa kita akan masukin wamil (wajib militer)," ujar Dedi.

Dia menyebut, antisipasi munculnya geng motor juga dengan melakukan penguatan pendidikan di lingkungan sekolah. "Dan saya berencana memasukkan kurikulum wamil untuk SMA untuk pembentukan karakter bela negara. Saya akan kerja sama dengan Kodam III Siliwangi yang gambarnya harimau, Maung," ucap Dedi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler