Universitas Ini Siap Tanam Modal Rp 500 Miliar untuk Bangun Kampus di IKN
Kawasan pengembangan 1B, disediakan OIKN khusus untuk pendidikan.
REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM PASER UTARA -- Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menanam modal Rp500 miliar membangun kampus di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) Kota Nusantara, ibu kota Indonesia yang berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Unesa tertarik menanamkan modal karena melihat peluang yang sangat bagus di Kota Nusantara.
"OIKN kerja sama dengan Unesa di bidang pendidikan," ujar Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Alimuddin di Sepaku, Penajam Paser Utara, Ahad (2/3/2025).
"Unesa tanamkan modal Rp500 miliar secara keseluruhan, tahap awal investasi Rp100 miliar," tambahnya.
Unesa telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan OIKN untuk pembangunan kampus di KIPP Kota Nusantara wilayah pengembangan 1B pada tahun ini. Pengadaan lahan untuk pembangunan kampus di wilayah pengembangan 1B tersebut, jelas dia, diusahakan sendiri oleh Unesa.
Kawasan pengembangan 1B, disediakan OIKN khusus untuk pendidikan, sebagai bentuk komitmen pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Kota Nusantara.
"Jadi tidak perlu khawatir, pendidikan karena mulai pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi ada di Kota Nusantara," kata Alimudin.
OIKN hanya menyediakan lahan untuk investasi sektor pendidikan di wilayah pengembangan 1B, biaya untuk lokasi pembangunan fasilitas pendidikan ditanggung pemilik modal, demikian Alimuddin.
Sebelumnya, Kepala IKN Basuki Hadimuljono mengatakan, sudah ada 42 penyewa (tenant) di kawasan pemukiman Kota Nusantara, Ibu Kota Indonesia di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. "Tahap awal pembangunan 2022-2024, fokus pembangunan lahan merujuk pengolahan lanskap (land improvement) tanpa mengabaikan keseimbangan lingkungan," ujar Basuki, Jumat pekan lalu.
"Fasilitas dasar seperti perkantoran, drainase, jalan, kelistrikan, serta fasilitas pendukung lainnya telah dibangun," tambahnya.
Saat ini sudah ada 42 penyewa di kawasan permukiman Kota Nusantara termasuk restoran dan hotel, lanjut dia, yang telah beroperasi sejak tahap pertama pembangunan. Pembangunan memperhatikan aspek keberlanjutan dan seluruh fasilitas di Kota Nusantara mengadopsi teknologi digital, serta dioperasikan dengan sistem pintar yang dirancang selaras dengan konsep ramah lingkungan.
Teknologi mutakhir diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan publik dan memperkuat ekosistem digital. Pemerintah optimistis perencanaan matang dengan dukungan semua pihak, Ibu Kota Indonesia bakal menjadi pusat pemerintahan modern dan berdaya saing global, serta mencerminkan visi Indonesia yang maju dan berkelanjutan.
Pembangunan Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan dan ibu kota politik Indonesia pada 2028 terus berlanjut, jelas dia, OIKN memastikan keberlanjutan proyek strategis tersebut dengan fokus pada penyelesaian berbagai infrastruktur utama di Ibu Kota Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto mendukung penuh keberlanjutan pembangunan Kota Nusantara dengan menyetujui anggaran pembangunan tahap kedua Rp48,8 triliun, dialokasikan untuk penyelesaian fasilitas pendukung ekosistem Ibu Kota Indonesia. Target pembangunan fasilitas yudikatif dan legislatif yang menjadi komponen penting dalam operasional pemerintahan di ibu kota baru, pembangunan Kota Nusantara tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan dan menjaga konsep kota cerdas, kota spons yang mampu menahan air hujan dan kota hutan, demikian Basuki Hadimuljono.
Adapun, Deputi Budang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan, pihaknya melakukan seleksi ketat investasi yang berminat terlibat dalam pembangunan ibu kota Indonesia. Tujuannya, agar Kota Nusantara berlokasi di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur itu memiliki daya saing tinggi.
"Kami komitmen pastikan semua investasi terealisasi untuk kesejahteraan rakyat dan berkelanjutan pembangunan," jata Agung, belum lama ini.
"Proses seleksi ketat bukanlah tanda penurunan minat investor, tapi bagian dari tata kelola investasi yang profesional dan akuntabel," tambahnya.
Langkah tersebut bakal membuat Kota Nusantara bukan saja menarik minat investor, lanjut dia, tetapi juga menjadi model pembangunan kota modern yang terencana dengan matang, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi di tingkat global. OIKN menerima 536 surat ketertarikan untuk investasi (letter of intent/Lol).
Menurut Agung, berbagai badan usaha berminat dalam pembangunan Kota Nusantara, lebih dari 60 persen merupakan investor yang minat membangun infrastruktur, sisanya tidak termasuk kategori investor pembangunan. Sebanyak 140 pemilik modal berminat melakukan pembangunan infrastruktur telah melengkapi data yang dibutuhkan dan sedang dalam proses investasi melalui sistem digital Investara, menurut dia, 190 investor masih melengkapi persyaratan dan dalam tahap verifikasi.
Proyek investasi yang sudah dapat dirasakan masyarakat Kota Nusantara seperti Hotel Swissotel Nusantara, Rumah Sakit Mayapada dan Rumah Sakit Hermina yang telah beroperasi sejak 2024. Kemudian, Bluebird juga telah membangun dua halte dari rencana total lima belas halte mendukung layanan transportasi ramah lingkungan berupa armada bus listrik yang telah melayani pengunjung di Kota Nusantara sejak 2024.
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) kapasitas 50 MW serta battery 14.2 MWh PT Nusantara Sembcorp Solar Energi juga sudah beroperasi pada 28 December 2024, sebagai komitmen mewujudkan kota berbasis energi hijau dan berkelanjutan. Sejumlah proyek investasi lainnya bakal beroperasi dalam waktu dekat, antara lain Hotel Qubika dan Restoran Kampung Kecil.