Survei: Jumlah Muslim Meningkat di AS

Menurut survei terbaru, ada peningkatan jumlah penganut non-Kristen di AS.

wiki
ILUSTRASI Sebuah masjid di Boston, Amerika Serikat. Islam di Amerika.
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lembaga survei Pew Research Center merilis hasil jajak pendapat terbaru mengenai situasi religiusitas masyarakat Amerika Serikat (AS). Survei bertajuk "Kajian Lanskap Keagamaan" (Religious Landscape Study/RLS) 2023-2024 itu diikuti oleh sampel representatif berjumlah 36.908 orang responden. Pengumpulan data dilakukan pada 17 Juli 2023 hingga 4 Maret 2024.

Baca Juga


"Dua RLS kami sebelumnya, yakni pada tahun 2007 dan 2014, dilakukan sepenuhnya melalui sambungan telepon. Namun, karena tingkat respons terhadap survei telepon kian menurun tajam selama dekade terakhir, kami pun mengubah desain RLS pada 2023-2024," sebut rilis Pew Research Center, dikutip Republika, Ahad (2/3/2025).

Untuk merekrut responden, Pew menggunakan metode pengambilan sampel berbasis alamat (address-based sampling/ABS). Ini melibatkan pengiriman surat undangan ke alamat warga yang diambil sampelnya secara acak dari data Pos AS.

"Pendekatan ini memberi hampir semua orang dewasa AS kesempatan untuk dipilih dan berpartisipasi dalam survei kami," katanya.

Terkait agama Islam di Negeri Paman Sam, ada sejumlah temuan yang cukup menarik. Sebanyak 1,2 persen responden mengaku sebagai Muslim. Ini menunjukkan peningkatan bila dibandingkan dengan berturut-turut RLS 2007 dan RLS 2014, yakni masing-masing 0,4 persen dan 0,9 persen.

Artinya, terjadi peningkatan yang konsisten terhadap jumlah pemeluk Islam di AS, bila merujuk pada survey yang dilakukan Pew dalam beberapa tahun terakhir.

Selain Islam, Pew juga menyoroti religiusitas agama-agama non-Kristen di AS, termasuk Yahudi, Buddha, Hindu, dan keagamaan non-Kristen lainnya. Secara umum, kecuali Yahudi, tiap kelompok umat agama mengalami peningkatan pada RLS terkini.

Keberagamaan juga terkait dengan status imigran. Sekitar 14 persen orang dewasa AS yang lahir di luar AS mengaku menganut agama selain Kristen. Termasuk di dalamnya, sekira 4 persen imigran AS yang beragama Islam.

"Imigran yang lahir di kawasan Asia-Pasifik terbagi rata antara pemeluk Kristen, penganut agama non-Kristen (termasuk 14 persen yang beragama Hindu, 11 persen yang beragama Buddha, dan 7 persen yang Muslim), dan mereka yang tidak berafiliasi dengan agama apa pun," demikian petikan laporan Pew.

Masih terkait pemeluk Islam, sebaran Muslimin di AS juga dapat dilihat dari asal kelompok etnis mereka. Pew menemukan, responden RLS terkini yang mengaku Muslim meliputi 30 persen dari kelompok etnis kulit putih, 30 persen orang Asia ('kulit kuning'), 20 persen berkulit hitam, dan 11 persen dari kelompok Hispanik.

"Dan di antara semua responden yang dibesarkan dalam suatu agama (Kristen Protestan, Katolik, Yahudi, Islam, atau agama lain), mereka yang dibesarkan dalam keluarga yang sangat religius cenderung mempertahankan identitas agama hingga masa dewasa mereka," kata Pew.

5 Muslimah berhijab cemerlang di bidangnya. - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler