Bela Zelenskyy, Menlu Jerman: Serangan Trump Kenyataan Pahit, Era Baru Kezaliman Dimulai

Baerbock mengaku tidak bisa tidur nyenyak pada malam Trump serang Zelenskyy.

AP Photo/Mystyslav Chernov
Presiden Volodymyr Zelenskyy dalam pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump, tengah, di Ruang Oval Gedung Putih, Jumat, 28 Februari 2025, di Washington.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengkritik Presiden AS Donald Trump lantaran 'menyudutkan' Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat kunjungan resmi petinggi Kiev ke Washington.

Baca Juga


Baerbock menyebut pertikaian yang menegangkan di Gedung Putih sebagai tanda lain dari 'era baru kezaliman' di dunia saat ini.

"Sayangnya, ini bukan mimpi buruk, tetapi kenyataan pahit. Era baru kezaliman telah dimulai, Waktu yang zalim di mana kita harus mempertahankan tatanan internasional yang berbasis aturan, dan kekuatan hukum lebih dari sebelumnya melawan kekuatan yang terkuat," katanya.

Baerbock mengatakan dalam konferensi pers pada Sabtu (1/3) bahwa seperti banyak orang lainnya, dia tidak bisa tidur nyenyak pada malam sebelumnya setelah menyaksikan kejadian di Gedung Putih saat Trump mengkritik keras Zelenskyy. Trump menuding presiden Ukraina itu tidak siap untuk perdamaian.

Baerbock menyuarakan dukungannya terhadap posisi Zelenskyy bahwa setiap negosiasi dengan Rusia harus memastikan perdamaian yang adil dan abadi. Bukan hanya gencatan senjata sementara tanpa jaminan keamanan bagi Ukraina.

"Tidak ada yang lebih membutuhkan atau menginginkan perdamaian daripada Ukraina. Upaya diplomatik AS tentu saja penting --- tetapi perdamaian semacam itu harus adil dan langgeng, bukan sekadar jeda hingga serangan Rusia berikutnya," kata menlu tersebut.

 

"Oleh karena itu, tidak seorang pun boleh keliru tentang musuh: Dia adalah penguasa di Kremlin, bukan di Kiev atau Brussels," katanya.

Dia menyerukan kepada negara-negara Eropa untuk membela hukum internasional serta memberikan dukungan yang lebih kuat bagi Ukraina.

"Kita orang Eropa harus bergerak maju lebih kuat dari sebelumnya dan dengan tegas membela kepentingan dan hukum internasional kita - tanpa keraguan," kata Baerbock.

"Bagi kita jelas: Kita berdiri kokoh di sisi Ukraina yang berdaulat dan bebas. Ukraina adalah bagian dari Eropa yang bebas dan demokratis," tambahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler