Akankah Umat Islam Rela Palestina akan Menjadi Andalusia Berikutnya?

Kejayaan Islam runtuh dari tanah Andalusia

Republika TV/Kamila
Alhambra merupakan sebuah kompleks istana dan benteng peninggalan bersejarah sekaligus bukti jejak peradaban Islam di Eropa.
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Negara-negara Andalusia, Spanyol dan Portugal sekarang hanya dihuni oleh sejumlah kecil Muslim yang sama sekali tidak sepadan dengan sejarah panjang kejayaan umat Islam di negara-negara ini.

Baca Juga


Hal ini karena umat Islam telah hidup di Andalusia selama lebih dari delapan ratus tahun, dan sekarang dihuni oleh hanya 100 ribu Muslim, dan sebagian besar dari mereka adalah orang yang baru masuk ke negara ini. Apa penjelasannya?

Dan mengapa banyak negara Islam lainnya yang diduduki, seperti Mesir, Aljazair, Libya, Suriah, dan lainnya, namun mayoritas penduduk di negara-negara ini masih Muslim?

Penjelasannya menurut Prof Raghib as-Sirjani dalam Falisthin Lan Tadhi’, adalah bahwa pendudukan Spanyol di Andalusia merupakan tipe pendudukan yang unik dan hanya sedikit yang terulang kembali di dunia ini, pendudukan Spanyol merupakan sebuah penjajahan.

Ketika umat Islam diusir dari Andalusia atau dibunuh setelah penyiksaan yang kejam, hati kaum Muslimin di negara-negara Islam lainnya terikat pada tanah Andalusia Islam, dan jiwa-jiwa sebagian merindukan pembebasannya.

Tetapi tahun, dua tahun, satu abad, dan dua abad berlalu hingga menjadi lima abad, dan kaum Muslimin melupakan masalah Andalusia, dan sekarang mereka hanya menyebut Spanyol dan Portugal.

BACA JUGA: Masya Allah, Anak Kecil Ini Jawab Tes Alquran Syekh Senior Al Azhar Mesir dengan Cerdas

Dua negara Eropa yang di negeri mereka terdapat sejumlah besar monumen dan bangunan Islam serta masjid-masjid yang telah diubah menjadi gereja-gereja, dan tidak ada pertolongan dan kekuatan kecuali Allah SWT.

Pendudukan negeri-negeri Muslim lainnya tidak seperti ini, pendudukan Mesir, Aljazair, atau Libya dilakukan oleh tentara, dan pendudukan tentara harus diakhiri, dan mereka harus kembali ke negaranya, tidak peduli seberapa lama atau sebentar waktunya.

Infografis Yahudi (ilustrasi) - (Dok Republika)

Situasi di Palestina sekarang sangat mirip dengan Andalusia. Orang-orang Yahudi secara sistematis menggantikan orang-orang Muslim Palestina dengan orang-orang Yahudi, dan jika situasinya tetap seperti ini tanpa tindakan dari umat Islam, maka akan tiba saatnya Palestina akan menjadi Andalusia yang lain.

Umat Islam sekarang akan menerima apa yang tidak mereka terima di masa lalu, mereka akan menerima keberadaan sebuah negara baru di wilayah tersebut yang disebut Israel.

Sebagai contoh, tiga puluh tahun yang lalu, umat Islam sama sekali tidak mengakui entitas Zionis, dan bahkan menggambarkan orang-orang Yahudi sebagai sekelompok pencuri yang mencuri tanah yang bukan milik mereka, menjarah dan mendudukinya.

Kemudian hari-hari berlalu, dan para penolak Arab lama menerima keberadaan Israel di atas wilayah seluas 78 persen dari tanah yang diduduki, yang semuanya adalah tanah Palestina kecuali Tepi Barat dan Gaza.

Mereka kemudian akan menerima, dan Anda akan melihat, bahwa Israel akan menduduki 60 persen dari Tepi Barat dan Gaza sebagai tambahan dari 78 persen yang asli dalam bentuk pemukiman Yahudi di dalam Tepi Barat dan Gaza.

Kemudian sebuah fase baru pasti akan datang di mana orang-orang Yahudi akan berusaha untuk mengakhiri keberadaan Palestina sama sekali

Ketika para sejarawan berbicara tentang Andalusia setelah kejatuhannya, mereka akan mengatakan, "Semoga Allah mengembalikannya kepada kaum muslimin," seperti ketika seorang sejarawan mengatakan, "Tariq bin Ziyad, semoga Allah merahmati dia, menaklukkan Andalusia -semoga Allah mengembalikannya kepada kaum Muslimin- pada tahun 92 Hijrah".

BACA JUGA: Menyoal Rangkap Jabatan Menag, Kepala Badan Pengelola Sekaligus Imam Besar Istiqlal

Hal ini karena hal tersebut selalu ada di dalam ingatan, tetapi seiring dengan bertambahnya zaman, kata tersebut menghilang dari lisan para sejarawan -kata "semoga Allah mengembalikannya kepada kaum muslimin‖ - menghilang dari lisan para sejarawan.

Masalah Palestina adalah salah satu masalah paling serius dari Bangsa Islam, mungkin masalah yang paling serius dari semuanya, masalah Palestina adalah masalah bangsa yang dibantai, rakyat yang dimusnahkan, tanah yang dirampas, kesucian yang dilanggar, martabat yang dihina, dan agama yang hilang.

Provokasi Israel di Kompleks Masjid al-Aqsa - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler