Seorang Warga Dilaporkan Hilang Terbawa Arus Banjir Kali Bekasi di Wilayah Jatiasih

Camat Jatiasih mengatakan korban diduga terbawa arus di sekitar Bendungan Koja.

REPUBLIKA/Israr Itah
Kali Cakung yang melintasi Jalan Raya Bintara dan Perumahan Duta Kranji, Bekasi Barat, meluap karena hujan yang terus turun sepanjang Senin (3/3/2025) malam hingga Selasa (4/3/2025) dini hari. Akibatnya, ruas jalan raya Bintara terendam air sehingga menganggu arus lalu lintas. Sebagian pengendara motor memilih memutar balik, sedangkan lainnya tetap nekat menerjang.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Seorang pria berinisial A (46 tahun) dilaporkan hilang terbawa arus banjir aliran Kali Bekasi di wilayah Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). Camat Jatiasih Ashari mengatakan korban diduga terbawa arus saat mencoba membersihkan sampah yang tersangkut di area Bantaran Kali Bekasi, tepatnya sekitar Bendungan Koja.

Baca Juga


"Informasi dari warga kami sekitar pukul 06.00 WIB, ada seorang warga yang mencoba membersihkan sampah di Bendungan Koja, tetapi ia terpeleset dan terseret arus," kata Ashari.

Ashari mengatakan saat kejadian berlangsung ada salah seorang saksi yang melihat korban terjatuh di aliran Kali Bekasi. Saksi tersebut bahkan sempat berusaha untuk menolong korban namun deras arus air membuat korban gagal diselamatkan.

"Saksi di lokasi sempat mencoba menyelamatkan korban tetapi usahanya gagal karena arus sungai yang sangat deras," katanya.

Ashari mengaku hingga pukul 13.30 WIB, korban terbawa arus banjir tersebut masih belum ditemukan. "Akhirnya sampai dengan saat ini memang korban belum ditemukan," katanya.

Pihaknya juga belum mengetahui jumlah korban luka atau korban meninggal dunia akibat banjir di wilayah Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. "Sementara sedang kami identifikasi," kata dia.

Kecamatan Jatiasih menjadi wilayah terdampak banjir terparah di Kota Bekasi, Jawa Barat. Sejak Senin (3/3/2025) malam banjir dengan ketinggian air mencapai tiga meter dan lebih dari 10 ribu kepala keluarga menjadi korban. "Banjir akibat air kiriman dari Kabupaten Bogor sejak Senin malam," kata Ashari.

Korban banjir kali ini dengan sebaran wilayah terdampak mencakup warga yang tinggal di perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Vila Jatirasa, Pondok Mitra Lestari dan Perumahan Kemang Ifi. "Ada 11 (lingkungan) RW, dengan posisi mungkin di atas 10 ribu KK yang terdampak banjir," katanya.

Ashari juga menyebutkan, ketinggian air di wilayah Kecamatan Jatiasih mencapai tiga meter lebih. Bahkan, warga harus berada di lantai dua rumah agar terhindar dari genangan sambil menunggu tim evakuasi datang.

"Di Kemang IfI di atas semeter. Tapi untuk PGP, Villa Jatirasa dan Pondok Mitra Lestari itu ketinggian rata-rata di atas tiga meter," katanya.

Salah satu petugas gabungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengaku kesulitan melakukan evakuasi masyarakat terdampak banjir mengingat muka air yang sudah setinggi kabel menghambat laju perahu karet.

"Susah, untuk bagian dalam susah. Soalnya perahu menyangkut di kabel-kabel," ucapnya.

Namun sejumlah warga Perumahan PGP akhirnya berhasil dievakuasi tim gabungan menggunakan enam perahu karet dengan prioritas balita dan warga lanjut usia.

"Tapi sudah ada juga yang berhasil kami evakuasi. Sejauh ini belasan warga sudah kami pindahkan ke lokasi aman," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler