Manfaat Puasa Ramadhan untuk Kesehatan

Puasa dapat menyehatkan tubuh dan mencegah pelbagai penyakit.

pxhere
ILUSTRASI Puasa Ramadhan.
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan adalah bulan suci yang penuh keberkahan. Allah mewajibkan kaum Muslimin untuk berpuasa di sepanjang bulan ini. Selain itu, siapapun Mukmin yang beramal ibadah dan kebaikan juga akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Ta'ala.

Baca Juga


Di satu sisi, Muslim berpuasa Ramadhan untuk menunaikan perintah Allah. Terlebih lagi, ini pun termasuk bagian dari Rukun Islam. Di sisi lain, berpuasa juga menimbulkan pelbagai manfaat untuk pelakunya, termasuk dari segi kesehatan.

Berbagai penelitian medis membuktikan, puasa dapat mencegah penyakit-penyakit, baik yang bersifat psikis maupun fisik. Pertama-tama, puasa dinilai mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hal itu pada gilirannya dapat mencegah masuknya pelbagai bibit penyakit.

Dengan berpuasa, indikator fungsional sel-sel getah bening akan membaik hingga 10 kali lipat. Kemudian, persentase sel-sel yang bertanggung jawab atas kekebalan spesifik (limfosit 1) juga kian banyak.

Selain itu, beberapa jenis antibodi dalam tubuh akan bertambah pesat. Demikian pula, reaksi ketahanan akan meningkat sebagai akibat dari bertambahnya protein lemak yang berkepadatan rendah.

Anda sedang ingin berdiet? Berpuasalah! Puasa mencegah kegemukan (obesitas) yang membawa pelbagai dampak negatif. Kegemukan dapat diakibatkan adanya gangguan dalam pencernaan makanan. Selain itu, faktor kegemukan juga ditemukan dari tekanan lingkungan, kejiwaan, atau sosial. Semua stres itu adakalanya datang bersama-sama.

Semua faktor yang dapat menyebabkan kegemukan dapat dicegah dengan melalui puasa. Apalagi, puasa bukanlah diet yakni semata-mata menolak masuknya makanan. Dalam berpuasa, ada ketenangan batin yang dipicu nuansa keimanan yang tinggi. Isilah waktu berpuasa dengan banyak beribadah dan berzikir, termasuk membaca Alquran. Dengan menghindari emosi, kecemasan serta menahan hawa nafsu, seseorang dapat mengarahkan seluruh energi ke arah yang positif dan bermanfaat.

Puasa juga dapat mencegah pembentukan batu-batu ginjal. Sebab, berpuasa berarti ikut menambah tingkat sodium, yang kemudian mencegah kristalisasi garam kalsium.

Selain itu, bertambahnya zat urine juga dapat membantu mencegah jatuhnya garam air kencing yang membentuk batu–batu pada saluran kencing.

Puasa Ramadhan juga selaras dengan logika keseimbangan. Sebelas bulan lamanya sistem pencernaan bekerja tak henti-henti karena tubuh terus dipasok makanan dan minuman.

Di sepanjang bulan Ramadhan, sistem tersebut "beristirahat" 12 jam lamanya dalam sehari. Karena itu, ada pula imbauan untuk berbuka puasa secukupnya. Jangan jadikan momen buka puasa dan sahur sebagai "balas dendam", yakni dengan makan sebanyak-banyaknya. Bila hal itu terjadi, makna keseimbangan akan hilang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler