Baykar dan Leonardo Kembangkan Sistem Peperangan Penerbangan Masa depan
Perjanjian kemitraan antara raksasa pertahanan Italia, Leonardo dan produsen kendaraan udara tak berawak (UAV) Turki, Baykar berlangsung di Roma.
ROMA -- Perjanjian kemitraan antara raksasa pertahanan Italia, Leonardo dan produsen kendaraan udara tak berawak (UAV) Turki, Baykar akan membantu mengembangkan seluruh sistem peperangan penerbangan masa depan. Penandatangan kerja sama tersebut diteken CTO Baykar Selcuk Bayraktar dan CEO Leonardo Roberto Dingolani di Roma, Kamis (6/3/2025).
Chief Technology Officer (CTO) Baykar, Selcuk Bayraktar mengatakan kepada Anadolu, Leonardo juga memiliki infrastruktur yang hebat untuk mengembangkan teknologi masa depan di bidang lain industri pertahanan dan sistem tak berawak. Di antaranya, radar, muatan, dan sensor, serta kecerdasan buatan.
Sementara, Selcuk menekankan, Baykar juga merupakan pengembang dan produsen UAV terbesar di dunia. "Baykar adalah organisasi terkemuka dunia yang memperoleh lebih dari 90 persen dari semua pendapatannya dari ekspor dengan menjual UAV ke 36 negara," katanya setelah upacara MoU di ibu kota Italia.
Menyatakan bahwa Baykar telah mengintegrasikan radar yang diproduksi oleh Leonardo ke dalam sistemnya, Selcuk menyebut, pihaknya selama empat atau lima bulan terakhir, telah bekerja secara intensif tentang bagaimana perusahaan dapat bekerja sama satu sama lain. "Sampai hari ini, surat niat baik telah ditandatangani," ucap Selcuk.
Mengenai tujuan kerja sama tersebut, Selcuk menegaskan, hal itu mencakup pengembangan UAV dan sistem terkait, terutama di Eropa. Dua perusahaan pertahanan tersebut akan menggabungkan kemampuan yang saling melengkapi, dari pengembangan platform bersama hingga pengembangan platform ringan, cerdas ringan, dan tentu saja, pekerjaan akan dilakukan pada jet tempur tak berawak Kizilelma.
Selcuk menerangkan, UAV tempur Akinci, berada di garis depan kerja sama tersebut, tetapi tidak terbatas pada itu saja. "Ada kerja sama di semua platform, seperti Bayraktar TB3, Bayraktar TB2, dan Kizilelma, yang juga akan ada dalam kerja sama ini. Dan sebagai tambahan, akan ada kerja sama pada platform ringan yang dikembangkan oleh Baykar, seperti rudal jelajah cerdas mini, berbagai varian rudal jelajah cerdas mini, Kemankes, dan platform cerdas ringan lainnya," ujar Selcuk.
Menurut dia, retakan tektonik geostrategis yang dialami dunia mengganggu keseimbangan di seluruh dunia. Tetapi, kerja sama pertahanan Bayraktar yang erat dengan Eropa akan berkontribusi pada dunia yang mengalami retakan tersebut dengan cara yang lebih seimbang.
Turki telah menjadi mitra dagang terbesar dengan Eropa selama bertahun-tahun, tetapi kerja sama semacam itu di bidang pertahanan akan memperkuat hubungan lainnya. Selcuk mencatat, Eropa Timur memilih drone Bayraktar TB2, dan Polandia adalah negara NATO keenam yang membelinya. "Sekarang, dengan aliansi ini, ia (drone) akan ditumpuk di seluruh Eropa," katanya.
Selcuk menyampaikan, kerja sama antara Turki dan Italia ini akan menjadi landasan penting. Dia berpikir, kerja sama itu akan mencakup bidang teknologi lainnya, tidak pertahanan semata.
"Sebenarnya, ini adalah aliansi teknologi tinggi, yang, seperti yang Anda ketahui, menciptakan nilai terbesar di dunia, dan dalam arti tertentu, inovasi teknologi tinggi itulah yang menggerakkan seluruh dunia dan mengubah hidup kita," ucap Selcuk dikutip dari Yeni Safak.
Mengenai lokasi pusat produksi bersama, Selcuk menyebut, keputusan penting itu sedang dibuat. "Seperti yang Anda ketahui, kami mengakuisisi Piaggio Aerospace di Italia, yang memiliki infrastruktur produksi yang serius, dan juga dapat menjadi pusat produksi di sana."
Leonardo memiliki lebih dari 100 fasilitas di Italia saja, dan fasilitas-fasilitas itu tersebar di seluruh dunia. Sementara fasilitas Baykar sedikit lebih terkonsentrasi dalam bentuk terbatas.
Menjawab pertanyaan tentang apakah Angkatan Laut Italia tertarik pada UAV Bayraktar TB3, yang dapat mendarat dan lepas landas dari kapal dengan landasan pacu pendek karena kapal amfibi multiguna barunya Trieste, Selcuk menjawab tegas. "Saya pikir mereka akan tertarik. Karena Bayraktar TB3 adalah platform pertama di dunia yang dapat mendarat dan lepas landas dari kapal dengan landasan pacu pendek. Dan itu akan menjadi pengganda kekuatan yang sangat besar saat memulai misinya."
Selcuk menambahkan, pada tahun ini, Baykar bermaksud meluncurkan TB3 dari kapal induk Turki TCG Anadolu yang memiliki landasan pacu pendek, seraya menambahkan studi dan produksi massal saat ini sedang berlangsung.