ASDP Punya Jurus Baru Perluas Jangkauan Layanan Ro-Ro
ASDP gandeng DABN meningkatkan konektivitas maritim.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama strategis dalam mengoptimalkan layanan penyeberangan dan distribusi logistik nasional. Direktur Utama ASDP Heru Widodo berharap langkah ini dapat meningkatkan konektivitas maritim yang lebih efisien, modern, dan bernilai tambah bagi masyarakat serta dunia usaha.
"Melalui kerja sama ini, ASDP dan DABN akan memperluas jangkauan layanan Ro-Ro, khususnya pada jalur penyeberangan dari Terminal Umum DABN Probolinggo menuju wilayah Indonesia bagian timur dan sebaliknya," ujar Heru dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (9/3/2025).
Heru menyebut inisiatif ini dapat mempercepat arus distribusi barang dan penumpang, sekaligus membuka peluang ekonomi baru di daerah yang dilalui. Heru menyampaikan kerja sama ini merupakan langkah konkret dalam memperkuat konektivitas maritim nasional dan menghadirkan layanan penyeberangan yang lebih baik dan efisien.
"Dengan sinergi bersama DABN, kami yakin jalur Ro-Ro dari Probolinggo ke wilayah timur akan semakin optimal dalam mendukung kelancaran arus barang dan penumpang," ucap Heru.
Heru menjelaskan wilayah timur Indonesia memiliki potensi logistik yang besar, terutama dalam mendukung distribusi barang dan penumpang ke daerah-daerah yang bergantung pada transportasi laut. ASDP, lanjut Heru, mengoperasikan berbagai pelabuhan ferry strategis di wilayah ini, yang menjadi simpul penting dalam jalur perdagangan dan industri.
"Di Nusa Tenggara Timur, Pelabuhan Bolok di Kupang, Waingapu di Sumba Timur, dan Kalabahi di Alor telah berperan penting dalam mendukung mobilitas masyarakat dan distribusi logistik antarwilayah," lanjut Heru.
Heru menyampaikan digitalisasi layanan e-ticketing yang diterapkan di pelabuhan-pelabuhan ini semakin meningkatkan efisiensi operasional dan kenyamanan pengguna jasa. Sedangkan, i kawasan Maluku dan Sulawesi, Pelabuhan Bastiong di Ternate serta Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara menjadi bagian dari rantai pasok utama yang menghubungkan Indonesia bagian timur dengan pusat-pusat distribusi nasional.
"Pelabuhan-pelabuhan ini berkontribusi dalam pengangkutan bahan kebutuhan pokok, hasil pertanian, barang industri, serta alat berat yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan daerah," kata Heru.
Direktur Utama DABN Hadi Mulyo Utomo, juga menekankan bahwa optimalisasi fungsi pelabuhan akan memberikan manfaat signifikan bagi sektor perdagangan dan industri, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Menurut Hadi, kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam mendukung pengembangan ekosistem transportasi laut yang lebih modern dan terintegrasi.
"Dengan dukungan optimal dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, kami optimistis sinergi ini dapat terealisasi secara nyata dan memberikan manfaat bagi masyarakat, dunia usaha, serta kedua perusahaan," ujar Hadi.
Dalam implementasinya, lanjut Hadi, kedua perusahaan berkomitmen tetap mengacu pada regulasi yang berlaku serta menjunjung tinggi prinsip Good Corporate Governance (GCG). ASDP dan DABN, Hadi sampaikan, juga akan terus berinovasi dalam menghadirkan solusi layanan transportasi laut yang lebih efisien dan berkelanjutan.
"Dengan adanya nota kesepahaman ini, ASDP dan DABN optimistis kerja sama ini akan memberikan dampak positif bagi konektivitas maritim Indonesia, sekaligus menjadi langkah awal bagi sinergi strategis lainnya yang semakin memperkuat sektor transportasi laut nasional," kata Hadi.