Ustadz Adi Hidayat Ungkap Cara Berdoa di Bulan Ramadhan Agar Permintaan Terkabul

Ketika doa itu diucapkan pun memang menjadi ibadah sendiri.

Republika/Prayogi
Pendakwah Ustadz Adi Hidayat.
Rep: Muhyiddin Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendakwah yang memiliki wawasan mendalam tentang Alquran Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengatakan, dalam menjalani aktivitas Ramadhan ini, ada bagian yang diharapkan betul oleh umat Islam, yaitu terkabulnya doa-doa yang dipanjatkan. Karena itu, dia pun mengungkapkan cara berdoa dia bulan Ramadhan agar terkabul.

Baca Juga


Menurut UAH, sudah menjadi fitrah bagi setiap manusia, terlebih bagi insan beriman, untuk selalu menengadahkan dirinya sebagai hamba Allah SWT. Dengan berdoa, orang beriman berharap bisa dimudahkan seluruh aktivitas kehidupannya dan Allah selalu melimpahkan rezeki.

UAH mengatakan ada banyak sekali doa yang dibaca umat Islam agar seluruh harapannya terkabul, baik kebutuhan fisik, intelektual, maupun spiritual. Menurut dia, salah satu tujuan doa untuk menunjukkan manusia sebagai hamba yang lemah.

"Ketika meminta sesuatu, artinya ada fitrah kehambaan untuk memohon kepada pencipta kita, memohon kepada Allah SWT," ujar UAH dikutip dari Kajian Subuh di kanal YouTube pribadinya, Kamis (13/3/2025).

Karena itu, lanjut dia, di antara sekian tuntunan agama itu memberikan petunjuk bagaimana cara kita terkoneksi dengan Allah, yaitu melalui doa.

UAH menjelaskan, doa sendiri berasal dari bahasa Arab da'a – yad'u – du'aan. Artinya, memohon, menyeru, dan pada puncaknya mengkoneksikan kehambaan kita dengan Allah SWT untuk menunjukkan manusia itu bertuhan, lemah, dan semuanya akan kembali kepada Sang Pencipta.

"Nah, dalam hal ini, Ramadhan menjadi istimewa bagi kita semua untuk menemukan rangkaian petunjuk-petunjuk doa. Dan berbahagia kita sebagai Muslim, karena di Islam itu tuntunannya lengkap sekali dalam bab doa," ucap UAH.

 

Bahkan, kalau mau jeli melihat, seluruh rangkaian aktivitas kehidupan umat Islam selalu diiringi dengan doa baik sebelum dilakukan maupun sesudahnya. Dia pun mencontohkan seperti doa sebelum tidur dan doa setelah bangun tidur.

"Kemudian, mau makan tadi saat sahur ada doanya. Selesai pun, ada doanya. Mau bekerja, ada doanya. Selesai kerja pun, ada doanya. Bahkan sering saya tegaskan, bab untuk masuk ke toilet saja, ada doanya. Keluar dari toilet pun, ada doanya," kata UAH.

Jadi, menurut dia, rangkaian doa tersebut bukan sekadar menjadikan kegiatan itu sebagai ibadah, tapi ada bimbingan untuk mengantarkan pada petunjuk kemudahan dalam menjalani aktivitas yang dikerjakan.

"Nah, ini yang seringkali jarang digali, didalami makna doa itu," jelas UAH.

Dia mengatakan, ketika doa itu diucapkan pun memang menjadi ibadah sendiri. Tidak paham pun, tidak menjadi masalah dalam bab doa untuk menghasilkan pahala. Namun, menurut dia, jika ingin memperoleh nilai tambah kebaikan, maka perlu digali maknanya agar menjadi petunjuk.

"Jadi, seimbang akhiratnya dapat dalam konteks ibadah, dunianya juga dapat karena value-nya kita hasilkan yang mengiringi kegiatan kita," ujar UAH.

Dia pun mengimbau kepada umat Islam untuk melakukan riset atau menggali setiap makna doa yang diucapkannya. "Coba diriset deh, setiap doa itu maknanya apa? Kedalaman setiap katanya itu, itu penting sekali. Kalau kita paham dengan itu, insya Allah dalam setiap kegiatan, rasanya tidak ingin kita meninggalkan doa," kata UAH.


 

Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini mengatakan, doa di dalam Alquran sangat lengkap sekali dengan berbagai tema kehidupan. Doa-doa itu pun juga banyak diajarkan melalui hadits-hadits Nabi.

"Jadi kembali kepada kita semua, segala rupa itu ada doanya. Kemudahan beraktifitas, kemudahan di rumah tangga, memohon keturunan, itu semua fitrah terkait dengan persoalan kehidupan kita," jelas UAH.

Ketika menemukan momentum yang tepat seperti Ramadhan ini, aktivitas umat Islam dalam berdoa pun meningkat. Karena itu, berdoa di bulan suci memiliki nilai yang lebih di hadapan Allah.

Sebelumnya, UAH mengungkapkan sudah menulis buku berjudul Makna Ayat Puasa. Di dalam buku ini, dia juga menjelaskan bab tentang dia, khususnya dalam surat Al Baqarah ayat 186.

"Di ayat 186, di halaman 28 di mushaf, paling kiri sebelah bawah, kalau kita mau cepat dapatkan aksesnya, itu ayat spesifik membawa kita pada kondisi spiritual yang kokoh untuk berdoa," kata UAH.

Lalu bagaimana caranya agar doa kita cepat dikabulkan Allah? UAH menjelaskan, ketika memohon doa kepada Allah bentuknya bisa beragam, bisa dikabulkan seketika maupun bisa dikabulkan sesuai dengan waktu saat ia mampu menerima jawaban doa itu.

"Nah, oleh karena itu, kita mesti manfaatkan betul keberadaan Ramadan ini karena janji yang terkait di dalamnya mustajab," ujar UAH.

 

Di bulan Ramadhan ini, menurut dia, umat Islam yang ingin doanya terkabul hendaknya merespons dengan cepat seruan Allah dan selalu percaya kepada-Nya.

"Jadi bab doa ini, kalau ingin cepat dikabulkan oleh Allah SWT, dalam suasana mustajab, yang pertama teman-teman, respons seruan Allah. Allah minta puasa dengan benar, lakukan dengan benar," ucap UAH.

Menurut dia, perintah Allah tersebut juga perlu dilakukan dengan berlandaskan keimanan, lalu bangun koneksi yang baik dengan Allah SWT. "Ikhlas berusaha, berusaha untuk ikhlas. Nanti Allah tanamkan rasa keikhlasan itu pada diri kita," kata UAH.

Menurut UAH, keikhlasan dalam beribadah tersebut juga menjadi salah satu kunci agar doa cepat dikabulkan oleh Allah. Menurut dia, orang yang ikhlas itu pada akhirnya hanya mencari Ridha Allah.

"Yang penting Allah ridha. Nah itulah mukhlas. Jadi ada keikhlasan yang ditanamkan pada jiwa. Kalau sudah kita biasa merespons itu, Allah panggil kita datang, maka saat kita memanggil pun, memohon pun kepada Allah, itu pengabulannya akan cepat," jelas UAH.

Jika doanya ingin cepat terkabul, menurut dia, maka umat Islam juga tidak boleh memiliki keraguan dalam berdoa. Karena, menurut dia, Allah pasti mengabulkan doa umat Islam walaupun caranya berbeda-beda, ada yang dikabulkan sesuai permintaan, ditunda dan diselamatkan dari bala, dan ada yang diganti dengan kebaikan lain yang lebih baik.

"Mesti yakin, jangan ragu-ragu, berdoa itu tidak boleh ragu, yakin, yakin dengan kekuasaan Allah," kata UAH.

Empat kondisi sholat yang membuat doa cepat terkabul - (Republika)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler