Jagoan Cikiwul Dibekuk, Gubernur Dedi: Jangan Coba Jadi Preman, Kalau Ditangkap Nangis
Dedi meminta warga Jawa Barat agar tak takut terhadap aksi premanisme.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara terkait penangkapan jagoan Cikiwul yang melakukan pemalakan THR (Tunjangan Hari Raya) terhadap pabrik plastik di Bekasi. Ia mengucapkan terima kasih kepada jajaran kepolisian yang menangkap preman Bernama asli Suhada itu.
"Terima kasih kepada jajaran Polda Metro Jaya, pak Kapolda, Pak Direskrimum dan jajaran Polres Kota Bekas pak Kapolres dan kasatserse nya, jagoan Cikiwul telah ditangkap," ujar Dedi dalam laman Instagram-nya, Jumat (21/3/2025).
Menurut Dedi, kasus Cikiwul ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak di Provinsi Jawa Barat agar tak coba-coba menjadi preman. Apalagi jika ditangkap ujung-ujungnya nangis. "Jangan coba-coba bergaya jadi jagoan kalau ujung-ujungnya sudah ditangkap nangis, semangat untuk rakyat Jawa Barat," katanya.
Ia meminta warga Jawa Barat agar tidak pernah takut atas aksi preman. "Kibarkan semangat, kepakkan sayap, preman itu kalau ditangkap pasti nangis," ujarnya menambahkan.
Penangkapan Cikiwul
Polres Metro Bekasi Kota menangkap pria berinisial S (47) karena diduga memeras dan atau sambil mengancam terkait proposal tunjangan hari raya (THR) di Bantar Gebang, Kota Bekasi.
"S ditangkap di tempat pelarian, Sukabumi pada Kamis (20/3) sekitar pukul 18.30 WIB," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan Sianturi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Dijelaskan, kejadian tersebut berawal saat S meminta tindak lanjut proposal terkait pemberian uang partisipasi kegiatan Ramadhan pada Senin (17/3).
"S bersama rekan-rekannya mendatangi perusahaan tersebut, namun tidak diberikan uang sebagaimana yang dimaksudkan dalam proposal tersebut sehingga membuat pelaku marah-marah dan melakukan pengancaman kepada satpam perusahaan," ucapnya.
Ia menyebutkan pelaku juga mengatakan, dia adalah jagoan di tempat kejadian perkara (TKP), Cikiwul dan ingin menemui pimpinan perusahaan dan jika tidak diizinkan, maka jalan sekitar perusahaan akan ditutup.
"Perbuatan itu sempat direkam berdurasi tiga menit 12 detik oleh teman satpam perusahaan," katanya.
Karena merasa diancam, akhirnya satpam tersebut mengambil proposal yang dibawa oleh pelaku dan melaporkan ke pimpinan perusahaan yang selanjutnya melaporkan ke polisi.
Berantas preman
Sebelmnya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bakal membentuk Satgas Anti Premanisme di wilayah Jawa Barat. Satgas tersebut bakal berisi anggota dari berbagai kalangan seperti TNI dan Polri hingga Polisi Militer (PM). Dedi ingin Jabar bebas preman pada 2025.
"Mungkin hari ini, mungkin akan segera dibuat (satgas). Senin mungkin SK-nya keluar," ucap Dedi sesuai mengikuti acara di DPRD Jabar, Jumat (21/3/2025).
Dedi mengatakan terus melakukan komunikasi dengan jajaran kapolres di wilayah Provinsi Jawa Barat. Ia mengapresiasi sejumlah polres yang berhasil menangkap preman.
"Malam juga kan di Subang sudah berani tuh kasat sersenya nangkap preman. Di Bekasi yang ormasnya sudah minta maaf walaupun menurut saya minta maaf saja tidak cukup, harus ada langkah-langkah hukum kemudian yang di Kota Bekasi juga sudah bergerak," kata dia.
Dedi mengatakan satgas anti premanisme bakal dilengkapi perlengkapan khusus dan nomor telepon khusus. Mereka akan mulai efektif bekerja pada Senin pekan depan. "Sudah, senin ini sudah bisa efektif kok," ungkap dia.
Sebelumnya, aksi premanisme terjadi di sejumlah wilayah jelang lebaran 1446 Hijriah. Sejumlah ormas diduga meminta uang tunjangan hari raya (THR) ke sejumlah perusahaan dan kantor pemerintahan serta lainnya. Selain itu, aksi premanisme pun menganggu aktivitas investasi di dalam negeri.