Satgas Damai Cartenz Berupaya Evakuasi Lima Jenazah Korban Pembunuhan OPM

OPM membunuh sembilan pendulang emas di Yahukimo dan Pegunungan Bintang.

Istimewa
Pasukan kelompok separatis teroris (KST) Papua yang menamakan dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Brigjen Faizal Rahmadani mengatakan, pihaknya berupaya mengevakuasi lima jenazah pendulang emas yang menjadi korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) alias Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Bingki, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Jenazah korban penyerangan OPM masih di lokasi.

Baca Juga


"Menjadi salah satu prioritas kami adalah mengevakuasi para korban, termasuk yang saat ini sudah ditemukan di Bingki. Mudah-mudahan hari ini evakuasi dapat berlangsung tanpa kendala," katanya di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Sabtu (12/4/2025).

Menurut dia, lokasi Bingki memang agak sulit dijangkau karena anggota harus mencari lokasi layak untuk pendaratan helikopter yang akan mengevakuasi jenazah. Sebelumnya tiga jenazah berhasil dievakuasi dari dua lokasi penambangan emas yang berbeda di Kabupaten Yahukimo yakni dua dari lokasi 22 dan Kali Kum.

Ketiga jenazah saat ini sudah berada di RSUD Dekai, kata Faizal seraya menambahkan, tim DVI berupaya mengidentifikasi para korban sebelum diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan. KKB selain menyerang lokasi penambangan emas di Kabupaten Yahukimo, juga menyerang lokasi di Kawe, Kabupaten Pegunungan Bintang.

 

Dari kedua kabupaten itu dilaporkan sembilan pendulang emas tewas. Namun baru empat yang sudah dievakuasi dari lokasi yakni dua di Kabupaten Yahukimo dan satu di Kabupaten Pegunungan Bintang," kata Faizal.

Serangan KKB terhadap warga sipil tercatat bukan kali pertama terjadi. Belum lama ini, KKB juga menyerang warga sipil yang berprofesi sebagai guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (21/3/2025).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler