Mentan Dampingi Prabowo Kunjungi Yordania, Ini Kerja Sama yang Diincar

Indonesia dan Yordania memiliki potensi saling melengkapi.

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Presiden Prabowo Subianto (kanan) mengoperasikan mesin pemanen bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (ketiga kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kedua kiri) saat panen raya padi di Desa Randegan Wetan, Ligung, Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025). Presiden Prabowo memimpin panen raya padi secara serentak bersama petani di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.
Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bertolak menuju Amman, Yordania, untuk mendampingi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam rangkaian kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara di kawasan Timur Tengah dan Turki, Sabtu (12/4/2025).

Baca Juga


"Selama di Yordania, Mentan Amran dijadwalkan menandatangani nota kesepahaman di bidang pertanian dengan pihak Kerajaan Hasyimiyah," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan Moch. Arief Cahyono di Jakarta, Sabtu (12/4/2025).

Dalam rombongan tersebut turut serta Menteri Agama Nasaruddin Umar. Kunjungan itu bertujuan mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan negara-negara mitra strategis, khususnya di bidang perdagangan, investasi, dan pertanian. Indonesia dan Yordania telah menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1950 dan terus memperkuat kerja sama lintas sektor yang saling menguntungkan.

Ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi pertukaran informasi dan dokumentasi ilmiah serta teknis, pelaksanaan program pelatihan dan peningkatan kapasitas, kolaborasi program magang dan partisipasi pameran.

Selanjutnya, promosi perdagangan dan investasi pertanian, fasilitasi akses pasar produk-produk pertanian, serta bentuk kerja sama lainnya yang disepakati kedua pihak.

Kerja sama itu dinilai sangat relevan karena Indonesia dan Yordania memiliki potensi saling melengkapi. Indonesia memiliki keunggulan dalam produksi komoditas tropis seperti kelapa sawit, rempah-rempah, dan karet.

Sementara Yordania merupakan salah satu produsen fosfat terbesar di dunia, serta memiliki keunggulan dalam teknologi pertanian lahan kering dan pengelolaan air. Selain kerja sama teknis, kesamaan karakter sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim membuka peluang besar dalam pengembangan industri halal, termasuk produk pangan berbasis syariah.

Kehadiran Mentan dalam kunjungan itu mencerminkan komitmen kuat untuk memperkuat diplomasi pertanian, membuka ruang kolaborasi internasional, serta memperluas peluang kerja sama strategis guna mendukung ketahanan pangan nasional dan peningkatan kesejahteraan petani.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler