Arab Saudi Sambut Rombongan Jamaah Haji Pertama di Jeddah dan Madinah

Arab Saudi menyambuut jamaah haji dari Bangladesh, Pakistan, dan Malaysia.

SPA
Jamaah haji pertama dari India tiba di Arab Saudi, Selasa (29/4/2025).
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Menteri Transportasi dan Layanan Logistik Arab Saudi Saleh Al-Jasser menerima rombongan pertama jamaah haji di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, Selasa (29/4/2025).

Baca Juga


Penerbangan yang membawa 396 jamaah dari Dhaka, Bangladesh merupakan salah satu dari beberapa yang dijadwalkan tiba di bandara Jeddah dan Bandara Internasional Pangeran Mohammed bin Abdulaziz di Madinah.

“Enam bandara utama telah dialokasikan untuk melayani jamaah: Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, Bandara Pangeran Mohammed bin Abdulaziz di Madinah, Bandara Internasional Pangeran Abdulmohsen bin Abdulaziz di Yanbu, Bandara Internasional Taif, Bandara Internasional King Khalid di Riyadh, dan Bandara Internasional King Fahd di Dammam,” kata Al-Jasser, dilansir di Arab News, Selasa.

Dia mengatakan penerbangan akan terus berlanjut hingga awal Dzulhijjah. Penerbangan ini didukung oleh sistem layanan terpadu untuk memudahkan perjalanan jamaah dari kedatangan hingga keberangkatan. Selain itu, memperkuat kepemimpinan Kerajaan dalam melayani Dua Masjid Suci dan jamaah.

Dalam penerbangan lain dari Bangladesh, 414 jamaah tiba di bandara Jeddah dan diterima oleh Duta Besar Bangladesh untuk Arab Saudi M. Delwar Hossain dan pejabat dari kedua negara.

Utusan tersebut menyampaikan ucapan selamat kepada jamaah haji yang tiba dan meyakinkan mereka Kedutaan Besar Bangladesh, konsulat, dan misi haji selalu siap mendukung mereka jika diperlukan.

Jamaah menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dan pengaturan yang efisien di bandara. Sebanyak 87.100 orang dari Bangladesh diperkirakan akan menunaikan haji tahun ini.

 

Penerbangan pertama yang membawa 442 penerima manfaat dari Inisiatif Rute Makkah dari Islamabad, Pakistan, tiba di Madinah pada Selasa. Lebih dari 89 ribu jamaah Pakistan akan melakukan perjalanan di bawah skema pemerintah selama operasi penerbangan haji Pakistan selama 33 hari.

Jamaah haji akan melakukan perjalanan ke Makkah dan Madinah dengan 342 penerbangan, dengan keberangkatan terakhir dari Pakistan pada 31 Mei.

Menteri Agama Pakistan Sardar Muhammad Yousaf dan Duta Besar Saudi untuk Pakistan Nawaf bin Said Al-Malki mengucapkan selamat tinggal kepada jamaah haji di bandara. Yousaf menyarankan jamaah haji Pakistan benar-benar mematuhi hukum Arab Saudi dan menghormati budaya setempat selama haji.

“Sebagai jamaah haji, Anda melakukan perjalanan ke tanah suci sebagai tamu Allah dan duta besar Pakistan, dan Anda didesak menghormati hukum dan budaya Arab Saudi,” kata menteri tersebut dalam pidato yang disiarkan televisi saat ia mengucapkan selamat tinggal kepada jamaah haji.

Yousaf mengatakan ia akan segera melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk meninjau pengaturan haji.

“Saya akan mengambil setiap langkah yang mungkin untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi jamaah haji Pakistan di Arab Saudi dan secara pribadi akan berada di antara mereka untuk menyediakan fasilitas,” tambahnya.

Yousaf mengatakan pemerintah tengah berupaya memperluas fasilitas Inisiatif Rute Makkah ke lebih banyak kota di Pakistan di masa mendatang.

Infografis Pembagian Maskapai Penerbangan Haji 2025 - (Republika)

 

Yousaf mengatakan setiap jamaah diberikan kartu SIM seluler yang berisi aplikasi. Ini dapat digunakan untuk memandu jamaah dengan petunjuk arah jika mereka tersesat di Mina.

Sementara itu, penerbangan haji kedua hari itu berangkat dari kota Lahore di Pakistan timur, membawa 150 jamaah ke Madinah melalui maskapai AirSial. Enam penerbangan dijadwalkan berangkat dari Pakistan menuju Kerajaan pada Selasa: dua dari Lahore dan masing-masing satu dari Islamabad, Karachi, Quetta, dan Multan.

Ibadah haji tahun ini akan berlangsung pada bulan Juni, dengan hampir 89 ribu warga Pakistan diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi di bawah skema pemerintah dan lebih dari 23.620 warga Pakistan diperkirakan akan melakukan haji melalui operator tur swasta.

Dari Malaysia, kelompok pertama jamaah Inisiatif Rute Makkah tiba di Madinah pada Selasa dari Bandara Internasional Kuala Lumpur.

Inisiatif ini bertujuan menyediakan layanan berkualitas tinggi bagi jamaah dari negara-negara peserta. Ini termasuk menyelesaikan semua prosedur perjalanan di negara asal jamaah, seperti menerbitkan visa elektronik, mengonfirmasi status kesehatan, dan menyelesaikan pemeriksaan paspor di bandara keberangkatan.

Selain itu, barang bawaan diberi kode dan disortir sesuai dengan pengaturan transportasi dan akomodasi setiap jamaah di Kerajaan.

Setelah tiba, jamaah diangkut ke tempat tinggal mereka di Mekkah dan Madinah, dan barang bawaan mereka diantar langsung ke akomodasi mereka.

Inisiatif Rute Makkah adalah program Kementerian Dalam Negeri yang dilaksanakan bekerja sama dengan kementerian luar negeri, kesehatan, haji dan umrah, dan lembaga pemerintah lainnya.

Rombongan pertama jamaah haji India juga tiba di Madinah pada Selasa. Sebanyak 262 jamaah dari Hyderabad diterima oleh pejabat yang menyambut mereka dengan bunga dan suvenir. Prosedur masuk diselesaikan secara efisien dan lancar, berkat upaya terkoordinasi dari berbagai lembaga yang beroperasi di bandara.

Seluruh otoritas terkait telah meluncurkan rencana operasional untuk memastikan kelancaran kedatangan dan pemindahan jamaah haji ke akomodasi mereka di Madinah, yang mencerminkan komitmen kuat Kerajaan untuk memfasilitasi perjalanan jamaah haji dan memungkinkan mereka melakukan ritualnya dengan mudah.

Rencana Perjalanan Ibadah Haji 2025/1446 - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler