Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan, Dinkes Uji Laboratorium Sampel Makanan MBG

Hasil uji laboratorium diperkirakan baru akan keluar dua pekan mendatang.

Antara/Nyoman Budhiana
Korban keracunan (ilustrasi)
Rep: Fauzi Ridwan Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung  telah mengambil sampel makanan bergizi gratis (MBG) yang diduga menjadi penyebab keracunan siswa SMPN 35 Bandung sebanyak 342 orang. Sampel telah dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat.

Baca Juga


"Kemarin sudah diambil (sampel), sore diserahkan ke Labkesda Jabar," ucap Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian saat dihubungi, Kamis (1/5/2025).

Ia menyebut hasil uji laboratorium diperkirakan mencapai dua pekan. Di samping menunggu hasil uji laboratorium, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Badan Gizi Nasional dan SPPG di Kota Bandung.

Selanjutnya, petugas akan terjun ke lapangan mengecek SPPG di seluruh Kota Bandung termasuk melakukan sosialisasi. Pihaknya juga akan mengecek apakah terdapat pengontrol mutu makanan di SMPN 35 Bandung. "Kami pertama akan koordinasi dengan koordinator BGN dan SPPG besok hari Jumat sudah itu kami minta tim turun semua ke semua dapur tampaknya akan sosialisasi lagi," ungkap dia.

Anhar melanjutkan sebanyak 342 orang siswa SMPN 35 Bandung mengalami keracunan sesudah mengkonsumsi makanan bergizi gratis (MBG). Mereka mengalami gejala mual, muntah, pusing dan demam.

Ia mengatakan para siswa mendapatkan perawatan di rumah, puskesmas dan rumah sakit. Namun, sejauh ini belum terdapat laporan siswa yang dirawat di rumah sakit. "Sejauh ini kondisinya mulai relatif sembuh," kata dia.

Menurut Anhar, mereka mengkonsumsi makanan pada Selasa (29/4/2025) dan mulai mengalami gejala pada Selasa sore hingga Rabu (30/4/2025) pagi. "Iya, konsumsinya hari Selasa, dikonsumsi Selasa mulai timbul gejala Selasa malam sampai Rabu pagi," ucap dia saat dihubungi, Kamis (1/5/2025).

 

Ia menuturkan dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) mendistribusikan MBG kepada dua SD yaitu SD 24 dan 189 , satu SMA 19 dan satu SMP yaitu SMPN 35 Bandung. Anhar menyebut siswa SD mengkonsumsi makanan MBG pada pukul 09.00 WIB dengan kondisi makanan masih segar dan tidak ada yang sakit.

"Siswa SMP (makan) pukul 11.00 WIB, siswa SMA dikonsumsi jam setengah 2. Nah yang setengah dua udah kecium baunya jadi gak ada yang makan. Ziswa SMP 35 yang kena 342 yang sakit," ucap dia.

Anhar menambahkan pihaknya baru mendata 20 kelas SMPN 35 Bandung hingga Rabu (30/4/2025) malam dari total 30 kelas. Ia menyebut data 10 kelas masih dipantau oleh wali kelas untuk memastikan kondisi siswa. "Mudah-mudahan tidak ada (terdampak), dari rumah sakit tidak ada laporan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler