Mengenal Letjen Kunto, Putra Try Sutrisno yang Malah Jadi Terkenal Usai Gaduh Mutasi TNI
Keputusan mutasi Letjen Kunto Arif Wibowo sudah dibatalkan oleh Panglima TNI.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto akhirnya membatalkan keputusan mutasi Letjen Kunto Arif Wibowo berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/a/IV/2025 tanggal 30 April 2025. Dengan begitu, Kunto masih memegang jabatan Pangkogabwilhan I.
Polemik mutasi di tubuh TNI yang kemudian dibatalkan, bisa dibilang menjadi berkah terselubung bagi Letjen Kunto. Namanya kini terkenal sebagai salah satu jenderal yang kemungkinan akan menduduki jabatan strategis TNI pada masa depan.
Letjen Kunto lahir di Surabaya pada 15 Maret 1971 merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1992 dari kecabangan Infanteri. Kunto sebenarnya bukan sosok sembarangan dalam dunia militer Indonesia.
Kunto punya 'darah biru' di lingkungan TNI karena keturunan Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno yang pernah menjabat Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) sekaligus Wakil Presiden RI periode 1993-1998.
Adapun kakak kandung Kunto ialah Firman Santyabudi yang pernah menjabat Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Mabes Polri dengan pangkat terakhir Inspektur Jenderal. Adik Kunto yaitu Nora Tristyana menikah dengan Jenderal Purnawirawan Ryamizard Ryacudu yang pernah duduk sebagai Menteri Pertahanan dan KSAD.
Kunto Arief Wibowo pernah menjabat sejumlah posisi strategis di TNI AD. Kunto menjadi Komandan Korem 044/Garuda Dempo pada tahun 2016. Kemudian Kunto menjabat Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad hingga terlibat beberapa latihan lapangan.
Peraih penghargaan Bintang Yudha Dharma Pratama tersebut kemudian mengisi jabatan Komandan Korem Wirabraja selama dua tahun hingga 2020. Dua tahun berselang, Kunto resmi menjabat Pangdam III/Siliwangi.
Pada 2024, Kunto dilantik sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) pada 9 Desember 2024 berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/577/XII/2024. Kunto menggantikan Laksamana Madya TNI Rachmad Jayadi.
Sebelumnya, mutasi Kunto bertepatan dengan ayahnya yang ikut dalam gerbong purnawirawan TNI yang mendorong pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kunto awalnya akan digantikan oleh Laksda Hersan yang adalah mantan ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, karena mutasi kemudian batal terjadi, Laksda Hersan masih tetap memegang jabatan sebagai Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) III. Hersan yang juga mantan Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) Jokowi batal naik pangkat bintang tiga.
Keputusan Panglima TNI juga membuat Laksda Hudiarto Krisno Utomo batal menjabat Pangkoarmada III menggantikan Laksda Hersan. Dia tetap menjadi Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil).
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi membenarkan keputusan pembatalan mutasi pejabat di lingkungan TNI. Menurutnya, para perwira itu kembali mengisi jabatan mereka semula.
“Ada beberapa yang memang belum bisa bergeser saat ini sehingga diputuskanlah sekarang untuk meralat atau menangguhkan rangkaian itu, dan dikeluarkan Kep/554.a/IV/2025 tanggal 30 April dengan rangkaian yang lainnya,” kata Kapuspen saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (2/5/2025) malam.
Kristomei menjelaskan kebijakan mutasi, rotasi, dan pemberian promosi Panglima TNI berpedoman salah satunya kepada hasil sidang majelis Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tertinggi (Wanjakti). Majelis umumnya bersidang untuk kebutuhan mutasi dan rotasi hingga 3 bulan ke depan.
“Jadi, ada rangkaian-rangkaian yang sudah disiapkan, yang memang harus ada yang pensiun, maupun ada yang bergeser, karena memang ada tugas-tugas yang pasti harus diselesaikan oleh mereka, dihadapkan dengan perkembangan situasi saat ini,” kata Kristomei.
Kapuspen pun menegaskan kebijakan terbaru Panglima TNI itu tidak terkait dengan adanya isu-isu lain yang saat ini berkembang, termasuk terkait dengan sikap Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, yang merupakan ayah dari Letjen Kunto.
“Tidak ada kaitan dengan hal lain,” kata Kristomei menegaskan kebijakan mutasi dan rotasi karena alasan internal TNI, bukan eksternal TNI.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Fikarno Laksono menilai tidak ada masalah terkait batalnya pencopotan Letjen Kunto Arief Wibowo dari posisi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I. Namun, menurut Dave, kalau masalah ini penting maka dapat diadukan ke Komisi I.
"Bila mana ada kendala yang dilihat mengganggu kinerja TNI, dapat disampaikan ke Komisi I," ujar politisi dari Partai Golkar itu, kepada Republika, Senin (5/5/2025).
Dave memandang TNI sudah independen dalam memutuskan mutasi bagi pejabatnya. Sehingga Dave menepis adanya intervensi terhadap TNI dalam mutasi ini.
"Saya yakin TNI sudah sangat independen dan sangat mapan untuk menjalankan fungsinya dan TNI itu di bawah komando panglima tertinggi yaitu presiden, bukan di bawah siapa pun," ujar politikus Golkar tersebut.