Jejak Israel di Puluhan Drone India yang Ditembak Jatuh Militer Pakistan

Pakistan menyebut India menggunakan drone-drone Harop buatan Israel.

IAI
Drone Harop produksi industrial penerbangan Israel (IAI) yang diduga digunakan India dalam serangan ke Pakistan.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Angkatan Darat Pakistan pada Kamis (8/5/2025) mengatakan bahwa, mereka berhasil menembak jatuh 25 drone, sehari setelah serangan rudal India ke beberapa wilayah mereka. Menurut keterangan pers militer Pakistan, 25 drone India yang ditembak jatuh itu adalah buatan Israel bernama Harop.

Baca Juga


"Semalam, India menunjukkan aksi agresi lainnya dengan mengirimkan drone ke beberapa lokasi," kata juru bicara militer Pakistan, Ahmed Sharif Chaudhry di Rawalpindi dikutip Defence Talk.

India mengirim drone Harop ke beberapa wilayah termasuk di dua kota besar, Karachi dan Lahore, di mana serpihan dari drone-drone itu ditemukan oleh warga. Menurut Chaudhry, empat tentara di Rawalpindi mengalami luka akibat serangan drone India. Satu warga sipil juga dilaporkan tewas dan lainnya mengalami luka-luka di wilayah Sindh.

Dilaporkan laman TWZ, India mengonfirmasi serangan drone menargetkan sisem pertahanan udara Pakistan di Lahore dan mengklaim berhasil menghancurkannya. Namun, India tidak mengakui menggunakan drone-drone buatan Israel.

Perdana Menteri Shehbaz Sharif bersumpah akan membalas serangan India. Sedikitnya 45 warga tewas dari kedua belah pihak sejak eskalasi pecah pada Rabu.

"Kami akan membalas setiap tetes darah dari para martir," kata Sharif dalam pidatonya.


 

Fakta dan spesifikasi Harop

Dikutip dari Indian Express, Jumat (9/5/2025), militer India menggunakan drone-drone Harop buatan Israel untuk membom beberapa target sistem pertahanan udara Pakistan termasuk yang diklaim sukses di Lahore. Harop dikenal sebagai jenis drone bunuh diri. 

Berikut beberapa fakta drone Harop:

1.  Ketegori munisi terbang

Disebut masuk kategori munisi terbang karena drone jenis ini 'berkeliaran' di udara dekat dengan target. Kerusakan target diciptakan dari hasil hantaman drone yang bermuatan bahan peledak, sehingga sering juga disebut sebagai 'drone bunuh diri' atau 'drone kamikaze'.

Biasanya drone jenis ini dilengkapi sebuah kamera yang ditempatkan di hidung drone yang mana tangkapan gambarnya digunakan oleh operator drone untuk mengamati area dan memilih target. Munisi ini juga memiliki beberapa varian yang bisa diperbaiki dan dipakai ulang jika drone tak jadi digunakan. Berbeda dengan jenis senjata tradisional lain yang memerlukan titik tepat dari suatu target sebelum diluncurkan.

Munisi terbang juga digunakan untuk pengawasan target, dan penyerangan target secara otonomi. Angkatan bersenjata India, dalam beberapa tahun terakhir melaksanakan pengadaan drone, termasuk munisi terbang.

2. Buatan Israel

Pakistan lewat temuan serpihan di beberapa lokasi mengatakan bahwa India menggunakan drone Harop, buatan Israel. Perusahaan pertahanan Industri Penerbangan Israel (IAI) menjuluki Harop sebagai "Raja di Medan Pertempuran".

"Membandingkan karakteristik dari sebuah UAV dan sebuah rudal, Harop menjadi sebuah munisi terbang hebat untuk memburu target bernilai-tinggi seperti pos komando, tank, sistem pertahanan udara," demikian keterangan dikutip dari laman resmi IAI.

Harop memiliki masa terbang selama sembilan jam untuk mencari target di area tujuan, menentukan titik lokasi dan mengidentifikasi target itu, merencanakan rute serangan, dan melancarkan serangan dari arah manapun dalam manuver rendah atau terjal, demikian laman IAF menambahkan. Sistem Harop juga mampu mengatasi hambatan komunikasi akibat gangguan sinyal Sistem Navigasi Satelit Global (GNSS).

Harop diluncurkan dari sebuah boks di atas truk atau kapal laut dan bisa diluncurkan dari beragam kondisi medan dan lingkungan.

3. Versi baru dari 'HARPY'

IAI menerangkan bahwa Harop adalah pengembangan munisi terbang pertama mereka. "Pada 1980-an, IAI memperkenalkan HARPY, yang awalnya disebut sebagai 'drone kamikaze', sebuah definisi yang kerap disalahartikan sebagai senjata yang serba guna," kata laman IAI.

Harpy adalah rudal yang bisa diluncrkan tanpa bantuan kecerdasan artifisial menuju target, berada di udara, dan lalu menghantam target. Adapun, Harop yang adalah pengembangan dari Harpu, dilengkapi sensor optikal-elektro bukan sensor frekuensi radio seperti pada Harpy.

"Sekali pengamatan area-luas menemukan aktivitas, sensor optikal-elektro secara cepat menuju ke target itu dan mengidentifikasinya. Saat target terkonfirmasi positif, sensor mengirim sinyal dan siap untuk menyerang target," demikian keterangan IAF.

IAF mengklaim, dalam ratusan kali uji coba tempur, munisi terbang Harop menghasilkan tingkat keberhasilan yang tinggi, "menghasilkan 98 persen misi sukses."


Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat pekan ini setelah India mengumumkan “Operasi Sindoor” pada Selasa malam, dengan menyatakan operasi itu menyerang infrastruktur teroris di sembilan lokasi di Pakistan. Pejabat India mengatakan New Delhi menggunakan haknya untuk merespons dan mencegah, serta menghalangi serangan lintas batas semacam itu.

Pakistan mengatakan sedikitnya 31 orang tewas dan 57 lainnya terluka akibat “Operasi Sindoor” dan tembakan lintas batas India. Pejabat menyatakan pasukan menembak jatuh lima jet tempur India setelah serangan rudal tersebut dan berjanji akan membalas.

Menurut Kementerian Pertahanan India, sedikitnya 16 orang tewas akibat tembakan lintas batas di sepanjang Garis Kontrol (LoC) -- perbatasan de facto yang membagi wilayah Himalaya yang dipersengketakan antara dua musuh bebuyutan itu -- di wilayah Kashmir yang dikelola India.

India pada Kamis malam menyebut bahwa Pakistan menembakkan proyektil ke wilayah Kota Jammu di Kashmir yang dikelola India, klaim yang dibantah oleh Islamabad. Pejabat dari kedua negara mengeluarkan pernyataan setelah terdengar ledakan di Jammu yang memicu kepanikan masyarakat.

Pemadaman listrik total diberlakukan di banyak wilayah Jammu dan Kashmir, dan otoritas setempat menutup semua institusi pendidikan di kawasan tersebut hingga Sabtu.

“Stasiun-stasiun militer di Jammu, Pathankot, dan Udhampur yang berdekatan dengan Perbatasan Internasional di Jammu & Kashmir menjadi sasaran Pakistan dengan rudal dan drone. Tidak ada korban. Ancaman dinetralisir oleh Angkatan Bersenjata India... dengan cara kinetik maupun non-kinetik,” tulis staf pertahanan gabungan India di X.

Namun, Menteri Informasi Pakistan Abdullah Tarar mengatakan Islamabad belum menargetkan lokasi mana pun di Jammu dan Kashmir yang diduduki secara ilegal oleh India, maupun di seberang perbatasan internasional, hingga saat ini.

“Kami mendesak komunitas internasional untuk memperhatikan secara serius perilaku berbahaya ini dan memberi nasihat kepada India agar menahan diri dan bertanggung jawab,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam pernyataan terpisah.

 

sumber : Anadolu
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler