Rembug Nasional PKBI Diharapkan Bisa Hidupkan Kembali KB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat ( PIKM ) melakukan rembuh nasional keluarga berencana, Selasa (24/3). Acara yang diselenggarakan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia ( PKBI ) ini dihadiri 82 orang kader PIKM perwakilan dari 12 Provinsi.
Direktur Eksekutif PKBI Inang Winarso mengatakan acara rembug nasional ini digelar PKBI pasca selesainya PKBI menyeleksi 82 orang kader terbaik PIKM bentukan PKBI yang sudah terbentuk dan berfungsi di 82 Kabupaten/kota dari 12 provinsi dengan jumlah PIKM yang sudah terbentuk sebanyak 290 PIKM.
Menurut Inang, hingga tahun 2014 PKBI sudah melatih hampir 2000 orang kader dengan berbagai profesi dan latar belakang seperti tokoh masyarakat, tokoh adat, guru, ibu rumah tangga, anggota PKK, ketua rt dan rw, kepala desa, waria dan ODA. Kader-kader yang dilatih memang sangat beragam. Pelatihan kader ini bertujuan untuk melatih mereka untuk lebih berkiprah dan peduli dengan masyarakat sekitar.
“Sangat beragam, PIKM melatih harmonisasi dalam keberagaman di tengah-tengah masyarakat sehingga terjadi proses penyatuan dalam wadah gerakan sehingga terjadi harmonisasi dan kebersamaan antara kita antar elemen bangsa. Kiprah PIKM ini sangat luar biasa. Mereka bisa memobilisasi masyarakat untuk bisa mengakses layanan kesehatan dan secara perlahan-lahan memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk menjaga kesehatannya dan keluarganya secara baik,” ujarnya.
Ketua MPR Zulkifli Hasan mendukung penuh apa yang dilakukan PKIM dalam melakukan sosialisasi kesehatan. Menurut dia, apa yang dilakukan PIKM adalah sebuah tugas yang mulia dan Insya Allah merupakan jalan menuju surga.
Program tersebut menurut Zulkifli sudah di jaman dahulu di jaman era orde baru. Program KB merupakan salah satu program andalan pemerintah saat itu. Untuk mengatur pertumbuhan penduduk dan melakukan penyuluhan tentang kehidupan yang sehat, dilakukan melalui layanan-layanan publik yang baik seperti puskesmas, posyandu, kegiatan gotong royong, dengan bekerja sama dengan berbagai pihak.
Menurutnya, hal ini berhasil mengendalikan jumlah penduduk sekaligus memberikan layanan kesehatan yang baik. Oleh karena itu, menurut Zulkifli, gelar acara Rembug Nasional ini adalah sebuah acara yang sangat luar biasa, untuk mengembalikan kejayaan program yang bagus-bagus itu.
“Namun, di era reformasi program bagus tersebut seperti hilang. Tapi, memang begitu kadang-kadang yang bagus pun ditinggal juga termasuk program KB,” katanya.