Zulkifli Hasan Tuangkan Gagasan Politik Kebangsaan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan mengungkapkan, elite tingkat nasional, memiliki dua kutub kelompok politik yakni KIH dan KMP. Merasakan hal yang demikian, Zulkifli tak menginginkan hal itu berlangsung terus. Setiap pandangan atau aspirasi boleh saja berbeda, namun jangan sampai membangun kelompok militan. Itulah gagasan politik kebangsaan yang diusung oleh Zulkifli.
Ia mencontohkan, di Thailand ada dua kutub kekuatan politik, yakni kaos merah dan kaos kuning. Namun ia tidak menginginkan hal itu terjadi di Indonesia. Baginya, Pilpres sudah selesai, sehingga mengambil jalan tengah, dengan bergabung dengan pemerintah adalah pilihan yang solutiif.
"Kami sudah menilai tak ada KIH dan KMP, yang ada di dalam atau di luar pemerintah," kata Zulkifli usai menerima kunjungan duta besar Kanada, Senin (7/9).
Zulkifli menambahkan, pada masa Presiden SBY, ada koalisi pendukung pemerintah dan oposisi. Namun saat ini, partai Demokrat yang dipimpin SBY sendiri, malah tidak berada di KMP ataupun KIH. Demokrat memutuskan untuk mengambil posisi penyeimbang atau poros tengah.
Zulkifli menegaskan partainya bergabung dengan pemerintah sebagai upaya untuk menyempurnakan sistem ketatanegaraan dan disetujui presiden. "Itu yang kami gagas sebagai politik kebangsaan," ucapnya.