MPR Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di DDII

DOK: MPR
Zulkifli Hasan
Rep: hannan putra Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Ketua MPR Zulkifli Hasan menyatakan dukungannya terhadap program-program Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).

Dalam sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Gedung Menara Dakwah Jakarta Pusat, Sabtu (31/10), Zulkifli menegaskan pentingnya pentingnya meningkatkan kualitas umat Islam. Di samping itu, pertikaian antar kelompok jangan sampai membawa pada perpecahan umat.

"Hentikan pertikaian antar-kelompok atau golongan yang tidak prinsip dan bukan prioritas kita. Jangan sampai kita terjebak pada agenda orang lain yang ingin memecahbelah dan menguasai NKRI," jelasnya kepada wartawan.

Zulkifli juga menyatakan dukungannya terhadap program dakwah pedalaman yang tengah dilaksanakan DDII. Ia mengatakan, MPR siap bekerjasama dengan DDII untuk dalam hal sosialisasi peningkatan mutu para da’i di pelosok negeri.

Menurut Zulkifli, era reformasi telah kebablasan menjadi liberal. Hal ini berdampak di bidang ekonomi, yakni dikuasainya sumber daya alam (SDA) Indonesia oleh asing.

"Anak bangsa kita yang namanya Hasan, Amir, Sidik, hanya jadi sopir atau kuli pengangkat hasil tambang dan perkebunan untuk dibawa ke negara-negara asal para cukong asing," ujar Zulkifli yang juga menjadi salah satu Pembina Dewan Dakwah.

Itikad Zulkifli disambut baik Ketua DDII Periode 2015-2020, Ustadz Mohammad Siddik. Dukungan MPR RI menjadi pencerahan bagi program-program DDII di bidang dakwah untuk melaju pesat.

Pada periode kepemimpinan DDII sebelumnya KH Syuhada Bahri, DDII pernah menjalin kerjasama dengan Kementrian Kehutanan di bidang penghijauan dan Kementrian Hukum dan HAM di bidang pembinaan lembaga pemasyarakatan.

Acara sosialisasi ini diikuti seluruh pengurus Dewan Dakwah Pusat dan perwakilan. Acara ini digelar bersamaan dengan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Dewan Dakwah yang diikuti pengurus pusat dan daerah dari 17 provinsi di Tanah Air. Silatnas berlangsung 31 Oktober hingga 1 November 2015.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler