Zulikifli Hasan: Indonesia Harus Melakukan Rekayasa Sosial

Dok: MPR
Zulkifli Hasan
Rep: Eko Supriyadi Red: Winda Destiana Putri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, Nabi Muhamad SAW telah melakukan perjuangan yang sangat berat, yaitu membentuk persatuan umat, sehingga menghasilkan sinergi yang sangat besar.

Sampai-sampai seorang non-Muslim mengakui pencapaian yang didapat nabi Muhammad lebih besar dibanding zamannya.



Salah satu bukti pencapaian besar Nabi SAW, menurut Zulkifli, adalah berdirinya negara Islam Madinah yang sangat mulia. Bahkan setelah itu Islam menjadi agama yang disegani hingga ratusan tahun lamanya, Islam menjadi kekuatan yang sangat berpengaruh dimuka bumi.

Ia menjelaskan, sejak dulu, sesungguhnya Islam menjadi agama yang sangat toleran. Terbukti ketika umat Yahudi diusir dari Madinah terjadi bukan karena alasan beda agama. Pengusiran itu dipengaruhi ulah Yahudi sendiri yang melakukan pengkhianatan.

''Mereka bekerjasama dengan pihak luar untuk menghancurkan negara,'' kata Zulkifli, saat membuka rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan Rumah Kajian Alquran Al Baru, di Menara 165 ESQ Jl. TB Simatupang Jaksel pada Ahad (17/1).

Kondisi ini kata Zulkifli, berbeda dengan sekarang. Saat ini kondisi umat Islam malah memprihatinkan. Negara-negara arab yang kaya akan minyak, terus terpuruk akibat pertikaian yang tak pernah selesai. Demikian pula bangsa Indonesia, yang sebagian besar umatnya beragama Islam, memiliki kekayaan alam yang besar, namun kesenjangan di Indonesia juga sangat lebar.

Oleh karena itu, lanjut dia, ke depan Indonesia ebih membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena kekayaan alam saja terbukti tidak cukup, sehingga umat Islam harus segera membangun SDM dan menguasai perekonomian.

Ia memparkan, salah satu caranya adalah dengan melakukan rekayasa sosial. Yaitu memberikan pendidikan secara gratis sebaik mungkin. Termasuk memberikan beasiswa kepada anak-anak yang diterima di luar negeri. Juga memberikan dukungan den perlindungan secara ekonomi, agar usaha-usaha di dalam negeri bisa berkembang dengan pesat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler