Mahyudin Berharap Indonesia Wujudkan Berdaulat Pangan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Mahyudin berharap, Indonesia bisa berdaulat pangan. Sebab, selama ini Indonesia masih bergantung pada produk-produk impor untuk memenuhi kebutuhan pangannya.
''Saya mengajak insan tani seluruh Indonesia, untuk menuju Indonesia yang berdaulat pangan,'' kata Mahyudin kepada wartawan, Kamis (28/1).
Mahyudin, yang juga merupakan Ketua Umum HKTI menyatakan akan bersinergi dengan pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut. Sebab, ia resah dengan masih banyaknya beras selundupan, gula rafinasi, impor daging, dan bahkan jeroan.
Hal tersebut juga disebabkan karena HKTI sempat vakum hampir selama satu tahun karena banyak masalah internal. Oleh karena itu, dengan selesainya persoalan internal ini, ia berharap pemerintah secara bersama-sama mengevaluasi dan mengkaji masalah pertanian di Indonesia.
Mahyudin hari ini akan mengadakan kegiatan pelantikan Dewan Pengurus Nasional (DPN) HKTI periode 2015-2020, berdasarkan hasil Munas HKTI Juli 2015 di Pondok Gede. DPN itu terdiri Ketua Umum Mahyudin, Sekjen Irjen Pol Erwin Tobing, Bendahara umum Hilman.
Ia mengakui memang pelantikannya agak sedikit lama setelah Munas. Karena mereka hati-hati dengan tidak mau melangkah tanpa ada dasar hukum akibat ada dualisme.
''Dengan terbitnya SK Menkumham maka yang resmi adalah kepengurusan saya,'' ujarnya.