Empat Pilar Kebangsaan Jadi Perekat Bangsa
REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang membuka secara resmi perayaan Cap Go Meh 2567 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (22/2).
Bersama dengan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, Wali Kota Pontianak, beserta jajaran kepolisian daerah setempat, membuka perayaan lanjutan Tahun Baru Imlek itu ditandai dengan pengibaran bendera.
Dalam kesempatan itu, Oesman Sapta pun mengapresiasi antusiasme warga Pontianak yang turut hadir di festival setahun sekali tersebut. Menurutnya, festival ini menjadi perekat persatuan di tengah beragam etnis yang ada di Kalimantan Barat.
"Saya ingin katakan, kenapa kita bisa bahagia, kenapa bisa makmur, kenapa kita tidak bisa diintervensi, kenapa kita rayakan Cap Go Meh, karena kita punya perekat," kata Oesman sebelum membuka perayaan di Jalan Gajahmada, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (22/2).
Ia juga menyosialisasikan kepada warga mengenai pentingnya empat pilar kebangsaan sebagai perekat bangsa Indonesia di tengah keberagaman, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. "Itulah perekat kita, makanya kita bisa rayakan Cap Go Meh, anda bisa apa saja," ujarnya.
Oleh karenanya, ia pun berpesan kepada masyarakat untuk pentingnya menanamkan rasa kebangsaan melalui empat pilar demokrasi tersebut.
"Kalau kita menghayati empat pilar itu, anda adalah anak-anak bangsa, anda adalah perekat bangsa, karena banyak sudah generasi kita luntur kebangsaannya, itu sebabnya kenapa saya ada disini," kata pria yang akrab dipanggil Oso tersebut.
Perayaan Cap Go Meh di Kalimantan Barat sendiri berlangsung meriah di dua tempat yakni Singkawang dan Pontianak. Khusus di Pontianak, ada 14 replika naga dan lion dengan naga terpanjang yakni 'Naga Langit' dengan panjang 100 meter, 36 sambungan dan dibawa oleh 130 personel. Disusul pertunjukan 20 barongsai, dan pawai dari berbagai kelompok di budaya di Pontianak.