Delegasi MPR Pelajari Perencanaan Pembangunan di Polandia
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 29 Mei delegasi Badan Pengkajian MPR RI yang terdiri dari lima anggota dipimpin oleh Hendrawan Supratikno melakukan kunjungan kerja ke Polandia selama tiga hari sampai 1 Juni 2016.
Kunjungan tersebut untuk mempelajari sistem ketatanegaraan dan sistem perencanaan pembangunan Polandia. Kunjungan itu diikuti oleh Mujir Rohmat, Muhammad Sarmuji, Djoni Rolindrawan, Gede Pasek Suardika. Mereka bertemu sejumlah pejabat penting di Polandia.
Duta Besar RI untuk Polandia, Peter Frans Gontha mengatakan Polandia dapat dijadikan contoh dalam melakukan perencanaan pembangunan ekonomi. "Perkembangan pembangunan yang pesat dalam waktu 12 tahun terakhir dilakukan sejak 2004 setelah Polandia menjadi anggota Masyarakat Ekonomi Eropa," katanya dalam siaran pers, Sabtu (4/6).
Ketua Komisi Ekonomi dan Pembangunan Polandia Andrzej Jozef Stanislawek mengatakan, saat ini Polandia sedang menyusun rencana pembangunan jangka panjang yang akan dikeluarkan akhir Juni 2016. Selain itu sebaiknya juga dibentuknya Badan Kerja Sama DPD Indonesia dan Senat Polandia.
Stanislawek menambahkan, pembentukan badan tersebut tidak akan memakan waktu lebih dari satu pekan. Apalagi Indonesia adalah negara besar dan merupakan mitra potensial bagi Polandia.
Staf Ahli Presiden bidang Pembangunan Nasional Polandia Marek Dietl mengatakan Polandia saat ini memfokuskan perencanaan pembangunan ekonomi pada reindustrialisasi dan peningkatkan inovasi yang dapat diaplikasikan pada bidang industri sehingga dapat meningkatkan daya saing Polandia. Selain itu juga menjamin pertumbuhan yang lebih tinggi Polandia.
Ia menjelaskan, Polandia giat mendorong dunia pendidikan dan infrastruktur untuk mengembangkan penelitian sesuai kebutuhan industri. Terutama di sektor food processing, fisheries processing, hasil-hasil kayu olahan dan bidang farmasi.
Delegasi Badan Pengkajian MPR RI juga mengunjungi Warsaw University of Life Science. Wakil Rektor untuk Kerja Sama Internasional, Professor Marek Szyndel mengatakan, universitas siap menerima mahasiswa Indonesia yang berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan di kampus tersebut. Ia juga mengajak delegasi melihat fakultas food processing dan laboratoriumnya.
Para delegasi mengaku puas dan senang dengan informasi yang didapat dari pertemuan-pertemuan yang telah diatur sejak hari pertama kedatangan mereka di Polandia.