MPR Dukung Saudi Usut Tuntas Serangan Bom Bunuh Diri

Independent
Bom bunuh diri di Kota Madinah
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Ilham

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah bom bunuh diri menghantam Kota Madinah pada Senin (4/7) petang waktu setempat. Peristiwa tersebut merupakan rangkaian ledakan ketiga, setelah menyerang Kota Qatif dan Jeddah dalam satu hari.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hidayat Nur Wahid mendukung upaya Pemerintah Arab Saudi mengusut tuntas kasus tersebut. "Bom Madinah itu adalah kejahatan pertama di Madinah. Dan itu harus diusut tuntas," kata dia di Masjid Dian Al Ikhlas, Jakarta Selatan, Rabu (6/7).

Menurutnya, apabila aksi terorisme tersebut dibiarkan, akan menjadi masalah. Alasannya, Madinah dan Makkah bukan sekedar kota suci, namun juga simbol umat Islam yang damai dan rahmatan lil alamin.

"Kalau ini dikacau, maka simbol Islam akan dikacau. Karenanya, kita mendukung pemerintah Arab Saudi untuk segera membongkar dan mengamankan Kota Makkah, Madinah untuk menjadi kota yang aman tentram," kata Hidayat.

Selain itu, ia juga menyesalkan adanya aksi bom bunuh diri di halaman Mapolresta Solo pada Selasa (5/7), pagi. Menurutnya, peristiwa tersebut mencoreng ketenteraman Ramadhan sebagai bulan keberkahan dan kemenangan. "Tetapi akhirnya ada pencederaan dengan cara yang tidak Islami," kata Hidayat.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler