MPR Gelar Lomba Tata Negara Bagi Mahasiswa
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak enam peserta, hasil penyaringan dari 12 perguruan tinggi Lomba Academic Constitutional Drafting atau ketatanegaraan yang diselenggarakan MPR mengikuti babak final. Putaran Final lomba Constitutional Drafting berlangsung di ruang Delegasi, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (24/11).
Keenam regu peserta final Lomba Academic Constitutional Drafting, itu adalah Undip Semarang, Universitas Hasanuddin Makasar, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Sumatera Utara Medan, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, dan Universitas Katholik Parahyangan Bandung.
Pada babak final, setiap regu diuji oleh lima dewan juri yaitu Mahfud MD, Syamsul Bahri, Saldi Isra, Refly Harun dan Susi Dwi Harijanti. Masing-masing regu diberikan waktu selama satu jam untuk presentasi naskah akademik yang mereka ajukan, sekaligus melaksanakan tanya jawab kepada lima orang juri.
Menyangkut kecakapan peserta dalam menguasai bahan dan menyajikannya, Saldi Isra menyampaikan kekagumannya. Menurutnya, di tengah pandangan sebagian orang yang belum mempercayai mahasiswa, para peserta menunjukkan prestasi tersendiri. Mereka sangat menguasai sistem ketatanegaraan, jauh melebihi usia mereka sendiri.
Karena itu, kehadiran mereka di Jakarta, dan terlaksananya kegiatan Lomba Academic Constitutional Drafting tersebut harus diapresiasi. "Untuk ukuran mahasiswa, penampilan mereka yang sangat berani merupakan kelebihan tersendiri. Proses ini menjadi bagian penelusuran yang sangat bagus, karena itu perlu didukung oleh semua pihak," ucapnya.
Lomba Academic Constitutional Drafting yang diselenggarakan MPR itu dilaksanakan untuk melatih mahasiswa agar mulai memikirkan penataan kehidupan kenegaraan. Sekaligus mendapatkan masukan bagi badan pengkajian MPR yang tengah serius melakukan kajian sistem ketatanegaraan.
Lomba tersebut diikuti 12 peserta. Masing-masing kelompok mengirimkan naskah akademiknya. Setelah melalu proses seleksi, dipilih enam regu untuk mengikuti Babak final.