Sosialisasi Empat Pilar, Mahyuddin Soroti Kesenjangan

MPR
Wakil Ketua MPR Mahyudin.
Rep: Ali Mansur Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR), Mahyudi menyoroti soal kesenjangan saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada masyarakat Desa Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, kalimantan Timur. Menurut dia, kesenjangan sosial di Indonesia semakin melebar baik kesenjangan antara kaya dan miskin maupun kesenjangan pusat dan daerah. 


Sosialisasi Empat Pilar ini merupakan kerja sama MPR dan Barisan Rakyat Kaltim. "Angka kesenjangan (gini ratio) sudah 0,42. Artinya ada orang yang sangat kaya sekali, dan ada orang yang miskin sekali. Selama ada kesenjangan maka selalu ada kecemburuan sosial," kata Politikus Partai Golkar itu, Kamis (23/3)

Mahyudin mengungkapkan dalam pertemuan konsultasi MPR dengan Presiden dan lembaga negara, Pimpinan MPR sudah menyampaikan soal kesenjangan ini. Pimpinan MPR berharap pemerintah mengatasi kesenjangan. 

Mahyudin memberi contoh masalah Pilkada di Jakarta, sebetulnya bukanlah masalah agama. "Ini bukan masalah agama, tapi masalah kecemburuan sosial," ujarnya. Selain itu, terjadi disparitas pusat dan daerah. 

Dia pun menyebut contoh lain seperti di Jawa infrastruktur jalan bagus. Sedangkan di luar Jawa, banyak jalan rusak. "Jawa kelebihan listrik, di Kalimantan listrik sering mati. Disparitas pusat dan daerah ini bisa memicu fanatisme kedaerahan," ujar Mahyudin. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler