Dunia Keperawatan Indonesia Bisa Berkaca dari Filipina

Dok Humas DPD RI
Delegasi BKSP DPD RI berkunjung ke Filipina.
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Anggota Delegasi Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI mengunjungi Asosiasi Perawat Nasional (PNA) Filipina di Distrik Malate, Manila, beberapa waktu lalu. Dunia keperawatan Filipina cukup mempunyai nama di kancah internasional.

“Filipina sangat terkenal dengan pendidikan keperawatan, dan perawat-perawat mereka diakui dan dihargai oleh dunia internasional,” kata anggota DPD RI, Delis Julkarson, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (12/8).

Pria asal Sulawesi Tengah ini mengatakan perawat laki-laki maupun perempuan di Filipina harus melewati pendidikan dengan kurikulum berbasis kompetensi dan berorientasi komunitas selama empat tahun. “Indonesia dengan sumber daya manusia muda dan berlimpah memerlukan pengalaman dan keahlian Filipina di bidang keperawatan,” kata anggota delegasi lainnya dari Provinsi Papua, Pendeta Carles Simaremare.

Menurut data statistik Kementerian Tenaga Kerja Amerika Serikat, negara itu memerlukan 1,2 juta tenaga keperawatan antara 2014 hingga 2022 yang antara lain dipicu oleh pertumbuhan penduduk berusia tua. Menurut Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba, hasil pertemuan dengan PNA akan disampaikan kepada Komite III DPD RI sebagai komite yang membidangi urusan pendidikan dan tenaga kerja.

Delegasi BKSP DPD RI yang dipimpin Prof Dailami Firdaus mengadakan kunjungan ke Filipina pada tanggal 8 hingga 10 Agustus. Mereka bertemu para mitra di Senat, DPR Filipina, ADB, dan Persatuan Perawat Filipina.



BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler