'Tanpa Pancasila, Persatuan Indonesia tidak Ada'
REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin, melakukan lawatan ke Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STITBA). Di sini, Mahyudin memberikan pengantar serta membuka acara sosialisasi Empat Pilar MPR RI.
Mahyudin mengatakan masih ada yang menggelorakan ideologi komunis meski sudah ada Ketetapan MPR No. XXV Tahun 1966 tentang Larangan Penyebaran Ideologi Komunis. Buktinya, kata dia, simbol palu arit masih muncul, bahkan lambang partai terlarang itu ditempel di kaca-kaca mobil.
Walau pun terus-menerus mendapat rongrongan, tetapi ideologi Pancasila yang digali dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia ini tetap bertahan. Menurut Mahyudin, Bung Karno, Presiden pertama Indonesia, pernah menawarkan Pancasila menjadi ideologi dunia. Karena, Pancasila dianggap ideologi yang mampu mempersatukan bangsa.
"Jadi, tanpa Pancasila persatuan bangsa Indonesia tidak ada," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (26/8).
"Pancasila untuk menangkal paham-paham yang ingin memecah belah Indonesia atau paham-paham yang ingin mengganti ideologi bangsa kita," kata dia lagi.
Hadir dalam acara sosialisasi ini beberapa anggota MPR lainnya yakni Popong Otje Djundjunan (Fraksi Golkar), Aji Muhammad Mirza Wardana (anggota MPR dari unsur DPD), KH Ali Kholil, Halimi Firdosi Direktur STITBA Balikpapan, Perwakilan TNI AU, Kodim, Polda Kalimantan Timur, dan 400 lebih mahasiswa dan dari berbagai jurusan.