'Tak Sempurna Iman Seseorang Jika tidak Mencintai Negaranya'

Dok Humas MPR RI
MPR RI menggelar acara 'MPR Berzikir dan Berdoa', dalam rangka HUT ke-72 MPR.
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- MPR RI menggelar acara 'MPR Berzikir dan Berdoa', dalam rangka HUT ke-72 MPR. Acara  tersebut berlangsung di Gedung Nusantara IV, Kompleks MPR, DPR dan DPD RI, Selasa (29/8) malam. 'MPR Berzikir dan Berdoa' ini terlaksana berkat kerja sama antara MPR dengan Majelis Nurul Mustafa pimpinan Habib Abdullah Bin Ja'far Assegaf.  

Ikut hadir pada acara tersebut Ketua MPR, Zulkifli Hasan, bersama Wakil Ketua MPR, Mahyudin, dan Hidayat Nur Wahid, pimpinan DPD, pimpinan fraksi dan kelompok DPD MPR, pimpinan Lembaga Pengkajian MPR, serta ribuan jamaah Nurul Mustafa dari berbagai pelosok Jakarta.

Sebelum zikir dan doa dipanjatkan, Habib Abdullah meminta jamaahnya untuk senantiasa mencintai bangsa dan negara Indonesia. Karena mencintai bangsa dan negara seperti yang perintahkan oleh Rasullah SAW adalah sebagian dari iman.

"Tidak sempurna iman seorang hamba, kalau dia tidak mencintai bangsa dan negaranya," ujar Habib Abdullah  dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (29/8) malam.

Habib Abdullah juga mengajak seluruh jamaah Nurul Mustofa untuk saling merangkul dan menghormati satu dengan yang lain. Bukan  saling caci dan membenci. Saling hormat-menghormati, kata dia, berlaku buat semua golongan, bukan sebatas hanya sesama Muslim saja.

Pada kesempatan tersebut, Habib Abdullah mendoakan agar MPR beserta pimpinan dan para anggotanya, selalu mendapat berkah dari  Allah SWT, makin dicintai oleh masyarakat dan mampu mengemban amanat.

"Kalau ulama dan umara bersatu, mampu menebar kebaikan maka selamatlah umat dan bangsa ini. Karena itu pertemuan malam ini, pertemuan antara ulama dan umara, harus kita syukuri," kata Abdullah.

Selain bacaan Asmaul Khusna, shalawat, dan Makhalul Qiyam, Habib Abdullah berkali-kali memimpin pekik takbir dan merdeka dalam acara zikir dan doa itu.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler