Ahmad Basarah: Anak Muda Jangan Mau Dipecah Belah

MPR RI
Ketua Badan Sosialisasi Empat Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Ahmad Basarah.
Rep: Amri Amrullah Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Ketua Badan Sosialisasi Empat Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Ahmad Basarah berpesan kepada generasi muda, khususnya resimen mahasiswa (menwa) agar tetap bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan keberagaman.


"Anak-anak muda Indonesia agar hati-hati dengan praktek politik devide et impera, politik adu domba," katanya. Hal itu disampaikan Basarah, dalam keterangan tertulis, saat memututp Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di hadapan Resimen Mahasiswa se-Provinsi Lampung, Ahad (8/10).

Menurutnya jangan salah menganalisa musuh bangsa. Musuh bangsa adalah kelompok yang hendak mengganti Ideologi Pancasila dengan ideologi-ideologi lainnya. Oleh karena itu ia menilai tidak tepat jika anak bangsa memusuhi saudara-saudara sebangsa hanya karena berbeda suku, agama, ras dan golongannya.

Sebab sejatinya salah satu ancaman besar terhadap generasi muda Indonesia adalah gerakan-gerakan radikalisme yang masuk ke lingkungan kampus. Gerakan ini menawarkan paham tidak sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa.

"Seluruh elemen masyarakat harusnya sudah meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya ini," tutur mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini.

Menurutnya bangsa Indonesia saat ini menghadapi dua gelombang persaingan ideologi dunia atau transnasional. Pertama fundamentalisme pasar dan kedua fundamentalisme agama. Pemuda Indonesia kini menjadi korban dari gaya hidup konsumtif dan hedonis. Ini ditawarkan kaum liberalisme sebagai pendukung utama fundamentalisme pasar.

Sementara di sisi lain, tumbuh generasi muda dengan fundamentalisme agama menjadi pelaku kekerasan dan terorisme. Untuk itulah, kata dia, penting adanya sosialisasi nilai-nilai Empat Pilar MPR RI seperti Pancasila, UUD NRI 1945 dan Tap MPR, NKRI serta Bhinneka Tunggal Ika.

Sosialisasi ini disampaikan ke seluruh penjuru Indonesia termasuk kalangan pemuda dan pelajar. Resimen Mahasiswa, menurutnya, punya tugas sejarah dan tugas ideologis penting untuk mengawal, mengamankan dan menyebarluaskan ideologi Pancasila. Mempelopori 'Gerakan Kampus Sebagai Benteng Pancasila' bersama-sama dengan elemen pemuda lainnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler