Mahyudin: Berdakwah Gunakan Cara Damai
Menurutnya, jihad lebih diutamakan dengan harta.
REPUBLIKA.CO.ID, TENGGARONG -- Wakil Ketua MPR Mahyudin mengajak umat Islam gemar berinfak atau bersedekah. Sedekah yang dianjurkan oleh Allah, menurut Mahyudin, tak semua harta namun sebagian saja.
"Sedekah yang kita lakukan tak akan membuat miskin," ujarnya kepada jamaah tarawih Masjid Jami Amir Hasanoedin, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (4/6).
Keutamaan sedekah yang dilakukan adalah mampu menolak bala. Bila tak ingin mendapat bala maka dianjurkan kita sering bersedekah. Mahyudin mengatakan bersedekah sebagai bentuk jihad. Menurutnya, jihad lebih diutamakan dengan harta.
"Bila tetanggamu tak punya beras, beri dia beras," ujarnya.
Dengan cara-cara seperti ini maka akan membawa kedamaian. Diungkapkan dulu nusantara itu mayoritas adalah umat Hindhu dan Budha. Namun Islam bisa berkembang karena para wali menyebarkan agama dengan penuh kemanusiaan.
"Tak ada wali berdakwah menggunakan bom," ujarnya.
Dia menambahkan, dulu wali berdakwah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya, di sebuah desa ada kekeringan maka wali shalat istisqa, shalat minta hujan. Setelah doanya dikabulkan, hujan pun turun.
"Setelah kejadian itu, orang-orang pun masuk Islam," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Mahyudin mengatakan MPR saat ini gencar melakukan sosialisasi Pancasila. Diakui bangsa ini banyak mendapat tantangan, seperti pemahaman agama yang sempit. Akibatnya, terjadi radikalisasi hingga munculnya teror.
Dirinya berharap hal-hal demikian tak terjadi di Tenggarong. "Mudah-mudahan Tenggarong aman," katanya.
Dia mengatakan ketika kita belajar agama, diharapkan secara kaffah. "Dalam berdakwah kita gunakan kedamaian dan menawarkan kelebihan Islam," ucap Mahyudin.