Bea Cukai Entikong Musnahkan BMN Tembakau dan Barang Ilegal
Total nilai barang yang dimusnahkan sebesar Rp 108.274.000
REPUBLIKA.CO.ID, ENTIKONG -– Terus berkomitmen dalam mengawasi perbatasan, Kantor Bea Cukai Entikong melaksanakan pemusnahan barang milik negara (BMN) berupa hasil tembakau, pakaian bekas, sepatu bekas, dan karpet di Kompleks Kantor Bea Cukai Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, pada Selasa (14/4) lalu.
Kepala Kantor Bea Cukai Entikong, Ristola Nainggolan menyampaikan bahwa barang ilegal yang dimusnahkan merupakan BMN periode Desember 2018 hingga September 2019. "Barang-barang itu merupakan hasil penindakan di Pos Lintas Batas Negara Entikong, penindakan di jalur tikus, dan operasi bersama antara CIQS, TNI AD dan Kepolisian, serta operasi pasar petugas Bea Cukai,” katanya.
Keseluruhan barang-barang berupa hasil tembakau, pakaian bekas, sepatu bekas dan karpet tersebut telah disetujui untuk dimusnahkan melalui Surat Menteri Keuangan Nomor S-31/MK.06/WKN.11/KNL.01/2020 tanggal 17 Maret 2020 dan S-38/MK.06/WKN.11/KNL.01/2020 tanggal 24 Maret 2020 hal persetujuan Pemusnahan Barang yang Menjadi Milik Negara pada Bea Cukai Entikong.
Rincian estimasi nilai barang-barang yang akan dimusnahkan yaitu untuk produk hasil tembakau kurang lebih Rp73,3 juta dan untuk pakaian bekas, sepatu bekas, dan karpet kurang lebih Rp 34,9 juta,” tambah Ristola. Sehingga total nilai barang yang dimusnahkan sebesar Rp 108.274.000.
Sesuai dengan Pasal 33 huruf d Peraturan Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.04/2019 pemusnahan dilakukan terhadap BMN yang dilarang diekspor atau diimpor dan berdasarkan peraturan perundang-undangan harus dimusnahkan.
Adapun peraturan perundang-undangan terkait hasil tembakau, pakaian bekas, sepatu bekas dan karpet yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 203/PMK.04/2017 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Barang yang Dibawa oleh Penumpang dan Awak Sarana Pengangkut dan barang yang dibawa oleh Pelintas Batas.
"Dengan peran serta masyarakat dan dukungan sinergi penegak hukum lainnya, komitmen Bea Cukai Entikong untuk menjaga perbatasan darat dan melindungi masyarakat Indonesia dari penyelundupan dan perdagangan ilegal, dapat berjalan dengan lancar dan mampu menyinambungkan Bea Cukai yang semakin baik," pungkasnya.
Hadir juga Dan Yon Satgas Pamtas 641/Bru, Waka Polsek entikong, Danramil Entikong, perwakilan Kacabjari Entikong, perwakilan dari Imigrasi Entikong, dan perwakilan dari Karantina Pertanian Entikong.