Saling Mendukung Sesama, Menciptakan Kekuatan Melawan Kanker

Bertukar pengalaman dapat memberi harapan baru dibalik luka para penyintas.

istimewa
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat minta sesama penyintas kanker harus bergandeng tangan saling memberi harapan, dukungan dan cinta
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesama penyintas kanker harus bergandeng tangan saling memberi harapan, dukungan dan cinta untuk melalui ujian hidup yang dihadapi. Ini disampaikan Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Dukungan, Harapan dan Cinta dalam rangka peringatan Bulan Peduli Kanker Payudara, yang digelar Cancer Information and Support Center Association (CISC), Sabtu (3/10).

"Memberi kekuatan dan saling bantu adalah satu hal yang dibutuhkan untuk melewati berbagai ujian. Pengalaman adalah guru yang terbaik, karena itu berbagi pengalaman antarpenyintas kanker menjadi penting agar para penyintas mendapat kekuatan," kata perempuan yang akrab disapa Rerie ini.

Baca Juga


Bertukar pengalaman, ujar Rerie, dapat memberi harapan baru dibalik luka yang dialami para penyintas dan memberi keyakinan mampu mengatasi sakitnya luka dalam pengobatan kanker.

Rerie, yang juga penyintas kanker payudara itu menegaskan bahwa menderita penyakit kanker bukanlah akhir segalanya. "Jika ada keluarga kita yang mengidap penyakit kanker berilah dukungan yang diperlukan sehingga para penyintas mendapat kekuatan. Karena dukungan dari orang sekitar adalah kekuatan bagi kami dalam menghadapi kanker ini," ujar Legislator Partai NasDem itu.

Rerie berpesan agar para penyintas menganggap hidup dengan penyakit kanker adalah seperti kita diberi kesempatan kedua untuk hidup. Karena itu, tegasnya, jadikanlan hidup kita lebih berarti bagi diri kita dan orang lain.

"Jadi kita jangan hanya berjuang melawan penyakit kanker semata, tetapi juga harus berbagi kepada sesama," ujarnya.

Kanker, menurut dia, memang penyakit yang mematikan, namun bukan untuk ditakuti secara berlebihan. "Bukankah umur kita merupakan kehendak Tuhan?"

Sambil memberi semangat kepada 175 peserta diskusi virtual, Rerie berpesan, bahwa kanker jangan menghilangkan semangat dan optimisme terhadap kesembuhan. Rayakanlah kehidupan, berdamailah dengan kematian.

"Para penyintas kanker harus menjadi suar yang  berpijar bagi sesama. Sambutlah hangat dan terang cahaya yang membawa harapan dan kekuatan. Teruslah menari di tengah badai, menerjang gelombang dan terus berdendang hingga tiba di bibir pantai," ujar Rerie.

Satu hal yang tak henti diingatkan Rerie adalah, agar para penderita kanker jangan berhenti mematuhi protokol kesehatan dan protokol pengobatan. "Jangan abai, terlambat apalagi lalai dalam protokol pengobatan yang sesuai dengan ketentuan medis yang disarankan dokter," pungkasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler