Pelaku Teror New Orleans yang Tewaskan 10 Orang: Veteran Tentara AS dan Agen Properti

Truk yang ditabrakkan di Bourbon Street menewaskan sepuluh orang.

Republika/Mardiah
Ilustrasi Terorisme
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW ORLEANS -- Seorang pria berusia 42 tahun yang ikut tewas dalam penabrakan mobil truk di Bourbon Street, New Orleans, Amerika Serikat pada malam tahun baru 2025 diyakini penegak hukum sebagai pelaku pembunuhan massal tersebut.

Baca Juga


Shamsud-Din Jabbar dilaporkan merupakan mantan agen real estate dan warga negara AS dari Texas yang pernah bertugas di militer, menurut catatan.Banyak detail tentang masa tinggal Shamsud-Din Jabbar di Texas, hubungannya dengan New Orleans, dan afiliasinya dengan kelompok ekstremis yang belum jelas, ungkap laman berita lokal www.nola.com.

Truk pikap yang menurut pihak berwenang ditabrak Jabbar ke kerumunan di Bourbon Street pada Rabu dini hari, menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai puluhan lainnya. Truk tersebut memiliki bendera ISIS di dalamnya. Penegak hukum belum mengonfirmasi adanya hubungan resmi antara ISIS dengan peristiwa tersebut hingga Rabu siang.

Penegak hukum juga yakin Jabbar memiliki kaki tangan, meskipun mereka belum mengidentifikasi siapa pun secara publik."Kami tidak percaya Jabbar sepenuhnya bertanggung jawab," kata Alethea Duncan, Asisten Agen Khusus FBI New Orleans yang Bertanggung Jawab dalam sebuah konferensi pers.

Ayah mertua Jabbar dari pernikahannya baru-baru ini di Texas, Lawrence Kuykendall, mengatakan melalui telepon pada Rabu, keluarganya belum berbicara dengan Jabbar baru-baru ini. Dia mengatakan belum dihubungi oleh penegak hukum dan menolak untuk berbicara lebih lanjut."Saya tidak ingin mempercayai ini," kata Kuykendall.


Catatan pengadilan dan properti menunjukkan Jabbar tinggal di Fresno, Texas — sekitar 20 mil selatan Houston — bersama istrinya sebelum mereka bercerai bulan Agustus 2022. Dia memegang lisensi real estat dari tahun 2019 hingga 2023 dan bekerja untuk Deloitte, salah satu perusahaan jasa keuangan terbesar di negara itu, menurut catatan.

Pengajuan perceraian menunjukkan bahwa mantan istri Jabbar mengatakan dia memiliki masalah keuangan. Jabbar melaporkan polis asuransi kesehatan melalui militer AS, meskipun berapa lama dia mungkin pernah bertugas atau sifat tugasnya tidak jelas. FBI mengatakan dia adalah veteran Angkatan Darat AS.

Mantan istrinya, Shaneen McDaniel, mengatakan dalam berkas pengadilan bahwa Jabbar telah menghabiskan uang pasangan itu melalui penarikan uang tunai yang berlebihan, pemberian hadiah kepada selingkuhan dan pengeluaran yang tidak masuk akal dan tidak perlu" yang menurutnya telah mengumpulkan banyak utang.

Dalam korespondensi yang dilampirkan pada berkas perceraian, Jabbar mengatakan pada Februari 2022 bahwa dia tidak mampu lagi membayar cicilan rumahnya, yang telah jatuh tempo sebesar 27.000 dolar AS. Dia juga mengumpulkan utang kartu kredit sebesar 16.000 dolar AS untuk membayar perumahan, biaya pengacara, dan pengeluaran lainnya, katanya.

Seorang hakim kemudian memerintahkan Jabbar untuk membayar kembali sebagian utang itu kepada McDaniel.Jabbar tampaknya mengunggah video YouTube empat tahun lalu untuk mempromosikan bisnis real estatnya. Dia mengatakan dalam video itu bahwa dia berasal dari Beaumont dan tinggal di Houston. Ia mengaku menghabiskan 10 tahun sebagai spesialis sumber daya manusia dan TI di militer.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler