Pilkada Kian Dekat, Diharapkan tidak Ada Klaster Pilkada
Paslon harus mematuhi protokol kesehatan, tidak melakukan kegiatan pengumpulan massa.
REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO--Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad berharap Pilkada serentak di tengah pandemi Covid-19 yang akan digelar tanggal 9 Desember 2020 nanti berjalan aman. "Kampanye sudah berjalan, walaupun masih terdapat pelanggaran protokol kesehatan, namun penyebaran virus baru tidak ada. Saya harap keadaan bagus ini tetap stabil sampai hari H," katanya, di Gorontalo, Selasa (17/11).
Diungkapkan Fadel Muhammad, dari beberapa kunjungan kerjanya berbagai daerah termasuk di Gorontalo ini, ia melihat memang dilematis pelaksanaan pilkada di masa pandemi ini. Di satu sisi paslon harus mematuhi protokol kesehatan seperti tidak melakukan kegiatan pengumpulan massa, di sisi lain ingin bertemu masyarakat calon pemilih untuk menyampaikan visi dan misinya secara langsung.
"Masyarakat juga merasakan hal yang sama. Yakni, ingin segera mendapatkan pemimpin yang baik untuk daerahnya, tapi rakyat masih takut terjangkit virus mematikan ini. Pada kenyataannya pesta demokrasi ini harus tetap digelar sebab pemerintah sudah memutuskan pilkada serentak jalan. Sebagai masyarakat harus mendukung dan melaksanakan," singgungnya.
Namun, Fadel memaklumi kekhawatiran sebagian masyarakat akan muncul klaster baru penyebaran virus pasca pilkada. "Ya, namanya juga kampanye, pengumpulan massa tidak bisa dihindari. Yang bisa dilakukan adalah berupaya keras melaksanakan protokol kesehatan secara ketat seperti wajib memakai masker, jaga jarak aman, kalau perlu lakukan rapid tes," ujarnya.
Fadel melihat banyak masukan terkait teknis pelaksanaan pilkada di masa pandemi. Salah satunya memakai sistem online tanpa kehadiran secara fisik. "Itu bagus-bagus saja tapi apakah teknologi tersebut sudah menyebar secara merata dan apakah sudah semua masyarakat Indonesia memahami, itu menjadi persoalan. Di Amerika Serikat saja, sistem online tidak maksimal. Rakyat di sana ingin memilih secara langsung," ujarnya.
Solusi yang paling tepat adalah secepat mungkin pengadaan vaksin sebelum pilkada dilaksanakan. "Dalam hal ini MPR bergerak cepat. Bulan ini kami Pimpinan MPR berencana minta bertemu Presiden untuk mendesak agar vaksin segera disebarkan. Tapi, kalau memang belum, protokol kesehatan ketat adalah jalan keluar yang paling baik meminimalisir potensi penyebaran virus saat pilkada berlangsung," katanya.
Untuk itu, Fadel Muhammad meminta KPU membuat aturan-aturan tegas, para paslon juga mesti memiliki kesadaran tinggi untuk ikut melindungi rakyat. Masyarakat Indonesia juga wajib menuruti aturan-aturan yang dibuat. "Jika itu dilakukan, mudah-mudahan pilkada berlangsung sukses dan masyarakat pemilih terbebas dari penularan virus," ujarnya.