Lembaga Survei Unggulkan Danny-Fatma di Pilkada Makassar

Hasilnya tentunya tidak mendahului KPU, tapi mungkin tidak jauh dari quick count-nya

ANTARA/Arnas Padda
Calon Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto (kanan) bersalaman dengan simpatisan usai menyampaikan keterangan pers di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (9/12/2020). Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mencatat hasil hitung cepat perolehan suara pada pilkada Makassar 2020 dengan keunggulan pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) yang mendapatkan 41,38 persen, sedangkan Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman) 34,79 persen, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan) 19,09 persen, dan Irman Yasin Limpo-Andi Muh Zunnun Armin NH (Imun) memperoleh 4,74 persen.
Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sejumlah lembaga survei yang melaksanakan hitungan cepat untuk Pilkada Makassar, Sulawesi Selatan, mengunggulkan pasangan calon Wali Kota dan Wali Kota nomor urut satu, Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi Masse. Hal itu usai dilakukan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara atau TPS pada Rabu (9/12).

Baca Juga


Hasil hitung cepat Celebes Research Center (CRC), data yang masuk 100 persen, melansir pasangan Danny-Fatma memperoleh suara 41,21 persen. Disusul pasangan nomor urut dua, Munafri Arifuddin-Rahman Bando (Appi-Rahman) memperoleh 34,84 persen.

Sedangkan pasangan nomor urut tiga, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan) memperoleh suara 19,04 persen dan pasangan nomor urut empat, Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Armin Nurdin Abdullah (Imun) hanya memperoleh 4,86 persen.

Manager Riset CRC, Muhammad Nurhidayat menyampaikan lembaganya sudah mendapat izin dari KPU Makassar dan terdaftar resmi, sehingga hitungan cepat yang dilaksanakan secara legal.

Selain itu, riset menggunakan metode multistage random sampling dengan margin error 1 persen dengan sebaran 200 TPS dari jumlah keseluruhan 2.394 TPS di Kota Makassar. Riset ini dilakukan sistem acak dan secara proporsional.

"Hasil ini tentunya kami tidak mendahului KPU, tapi hasilnya dimungkinkan tidak jauh dari hasil rekapitulasi KPU Makassar," katanya. Sementara lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI), juga melansir paslon nomor urut satu Danny-Fatma berada di posisi pertama dengan mendapat suara 40,66 persen, disusul paslon nomor urut dua, Appi-Rahman diposisi kedua yakni 34,73 persen. Sementara paslon nomor urut tiga Dilan 19,72 persen. Untuk paslon Imun hanya mendapat suara 4,89 persen.

Wakil Direktur lembaga survei JSI, Popong Lingga Geni menjelaskan metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin error 1 persen. Dari 2.394 TPS, yang diambil sampel sebanyak 270 TPS dengan sistem acak secara proporsional.

"Indikatornya adalah Danny Pomanto masuk dalam kategori petahana, kinerjanya selama menjabat disukai 70 persen. Selain itu dari tiga Paslon hanya Danny mengandeng calon perempuan," beber dia.

Popong menambahkan, selain mendapat dukungan masyarakat, juga mendapat dukungan penuh dari dua partai besar yakni NasDem dan Gerindra untuk memenangkan paslon ini.

Lembaga survei lainnya, Lingkaran Suara Indonesia (LSI) Denny JA, melansir, pasangan nomor urut satu Danny-Fatma memperoleh 41,42 persen suara, dibuntuti paslon nomor urut dua, Appi-Rahman 34,70 persen. Kemudian Paslon nomor urut tiga Dilan memperoleh 19,13 persen, dan Paslon nomor urut empat Imun 4,75 persen. Partisipasi pemilih 58,23 persen.

Peneliti JSI Denny JA, Hanggoro Doso mengemukakan, hasil survei ini juga menggunakan metode multistage random sampling dengan margin error 1 persen. TPS yang dijadikan sampling sebanyak 250 unit dari jumlah total 2.394 TPS. Untuk jumlah DPT Pilkada Makassar 901.087 jiwa.

"Alasan keterpilihan ADAMA (Danny-Fatma) disebabkan tingkat pengenalan masyarakat cukup tinggi mencapai 98,4 persen. Sedangkan wakilnya dari kalangan perempuan juga mendongkraknya. Tidak hanya itu, selama Danny Pomanto menjabat, masyarakat puas akan kinerjanya dengan presentase 75,9 persen," beber dia.

Selain itu, faktor lain, tambah dia, adalah pengaruh serapan infomasi media yang beredar di publik sehingga mendorong tingkat keterpilihannya ke publik lebih besar dibandingkan tiga calon lainnya yang baru mengenalkan diri.

"Mesin partai juga ikut membantu dalam mensosialisasikannya. Soal pendapat hasil debat kandidat tidak terlalu berpengaruh dan hanya 50 persen yang menonton debat disiarkan televisi" tambahnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler