Langkah Bea Cukai Optimalkan Perannya Bagi Masyarakat di Kalimantan
ini jadi perhatian Bea Cukai dalam upaya peningkatan manfaat ekspor olahan sawit.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar) dan Bea Cukai Sampit melakukan sinergi dengan pemerintah daerah. Sinergi dilakukan demi memacu optimalisasi pelayanan dan pengawasan di masing-masing daerah.
Kanwil Bea Cukai Kalbagbar bersama jajaran Kemenkeu Satu di wilayah Singkawang, seperti KPPN Singkawang, KPKNL Singkawang, KPP Singkawang, Bea Cukai Sintete menggelar audiensi dengan Pemkab Singkawang pada Senin (23/10/2023). Dalam audiensi ini dibahas beragam potensi ekonomi di Singkawang yang dapat dimaksimalkan. Adanya PLBN Aruk yang dapat dijangkau dari Singkawang dapat menjadi pintu ekspor bagi pengusaha di Singkawang untuk melakukan pengembangan usaha di luar wilayah Indonesia/Kalimantan Barat.
“Tercatat saat ini hanya ada dua pengusaha dengan domisili Singkawang yang memanfaatkan keberadaan PLBN Aruk sebagai pintu pemasaran produknya ke Malaysia dan kami mendorong para pengusaha lain untuk mengoptimalkannya,” ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Dinanjar.
Kemudian, Bea Cukai Sampit melaksanakan kunjungan kerja ke Pemkab Kotawaringin Timur pada Senin (30/10/2023). Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan menjelaskan terkait tugas dan fungsi Bea Cukai serta upaya mengembangkan potensi ekspor daerah untuk meningkatkan penerimaan anggaran daerah setempat khususnya terkait sawit.
“Ini menjadi perhatian Bea Cukai khususnya dalam upaya peningkatan manfaat ekspor produk olahan sawit dari Sampit agar manfaatnya secara optimal dan adil dapat dirasakan oleh masyarakat. Pemerintah Daerah Sampit pun siap bekerja sama dalam upaya tersebut bersama Bea Cukai serta stakeholder lainnya,” kata Encep.
Selain itu, dalam kegiatan ini Bea Cukai Sampit juga membahas tentang upaya meningkatkan pengawasan cukai khususnya peredaran minuman mengandung etil alkohol (MMEA) dan rokok ilegal. Selain terhadap barang kena cukai, keduanya juga akan berkolaborasi dalam pengawasan dan pemberantasan peredaran narkotika, psikotropika, dan prekusor (NPP) yang sangat memberikan efek buruk khususnya untuk masa depan masyarakat setempat.
“Semoga kegiatan-kegiatan ini dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat, baik dari sektor pengawasan dan pelayanan,” ujar Encep.