REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menggugah kesadaran masyarakat untuk tidak mengucilkan dokter dan tenaga medis kesehatan yang menangani pasien Covid-19. Justru mereka adalah pahlawan kemanusiaan yang berperang di barisan paling depan dengan nyawa sebagai taruhannya.
"Di tengah keterbatasan alat perlengkapan diri (APD) di berbagai rumah sakit akibat pandemi Covid-19, para dokter dan tenaga kesehatan tetap mendermakan dirinya menangani para pasien walaupun mereka menyadari risiko kesehatan dan keselamatan dirinya. Kita justru harus memberikan dukungan dengan menyumbangkan APD atau minimal memberikan apresiasi dan doa. Bukan malah justru mengucilkan mereka," ujar Bamsoet usai memberikan dukungannya sebagai pimpinan MPR RI kepada Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dipimpin oleh Letjen TNl AD Donny Monardo di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (2/4).
Turut dalam kunjungan yang diterima langsung Kepala BNPB Doni Monardo ini, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Jazilul Fawaid dan Arsul Sani. Mantan ketua DPR RI 2014-2019 ini memaparkan, berdasarkan data per 1 April 2020 kemarin, penyebaran virus Corona masih sangat mengkhawatirkan.
Secara global, sebanyak 750.890 kasus terkonfirmasi dengan kasus kematian sebanyak 36.405 jiwa. Sedangkan di Indonesia, kasus positif mencapai 1.677 orang, dengan pasien sembuh sebanyak 103 orang, dan pasien meninggal sebanyak 157 orang. Jumlah kasus positif dan kasus meninggal di Indonesia ataupun di dunia terus meningkat secara signifikan setiap harinya.
"Situasi buruk akibat pandemi Covid-19 hanya dapat dihentikan dan dapat kita taklukan dengan kedisiplinan setiap warga negara dan gotong royong di antara semua pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah. Karena itu, bagi warga masyarakat dimanapun berada, perlu ditekankan kembali lima hal kedisiplinan yang harus dilakukan, yaitu: di rumah saja, dilarang berkumpul, cuci tangan pakai sabun, tidak mudik dan tidak piknik, jika sakit gunakan telemedicine atau datangi fasilitas kesehatan terdekat," tutur Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga menegaskan komitmen MPR RI untuk memastikan pemerintah dan seluruh elemen bangsa bersatu padu melawan Covid-19. Secara khusus, MPR RI menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para dokter, tenaga medis, relawan, pelayan masyarakat, dan pekerja kemanusiaan di seluruh penjuru nusantara, yang telah berjuang di garda terdepan dalam penanggulangan pandemi Covid-19.
"MPR RI juga menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap pemerintah, terkhusus melalui kerja keras dan kerja kolaboratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Tidak kalah pentingnya, MPR RI juga menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah merelakan dan mengorbankan banyak hal demi mendukung upaya pemutusan mata rantai Covid-19," ujar Bamsoet.
Di tengah suasana keprihatinan yang dihadapi, wakil ketua umum Kadin Indonesia ini mengajak segenap elemen bangsa untuk bersama-sama membangun optimisme, yakni bangsa Indonesia pasti bisa melewati situasi ini. Adanya pasien yang berhasil disembuhkan membuktikan bahwa virus Corona dapat ditaklukkan. Jumlah pasien sembuh yang menunjukkan grafik peningkatan, semakin menambah optimisme.
"Data pasien sembuh dari tanggal 29 Maret 2020 sampai tanggal 1 April 2020, meningkat dari angka 46, 64, 75, dan 103. Ditambah semangat juang pekerja medis dan relawan yang tak kenal lelah, serta langkah dan kebijakan pemerintah yang dibuat dengan hati-hati, cepat, strategis, dan terukur, tentunya akan semakin menguatkan kita dalam menghadapi pandemi Covid-19," tutur Bamsoet.
Atas nama pimpinan MPR, wakil ketua umum SOKSI dan Pemuda Pancasila ini ingin mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa pemerintah telah hadir di tengah masyarakat melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Sekaligus dia pun memohon dukungan seluruh rakyat Indonesia untuk mendukung kinerja Gugus Tugas ini.
"Jika setiap warga semakin disiplin, semakin cepat Indonesia terbebas dari Covid-19. Sebaliknya, jika warga abai, perang terhadap Covid-19 ini sulit berakhir dalam waktu dekat," kata Bamsoet.