REPUBLIKA.CO.ID, LONDON—Pada 2013, McLaren sempat menggebrak pasar supercar lewat kehadiran P1. Dalam dua tahun, produk hybrid itu pun terjual hingga 375 unit.
Dilansir dar Autocar pada Senin (13/4), hal ini pun jadi inspirasi bagi pabrikan Inggris itu untuk menghadirkan penerus dari McLaren P1. Kehadiran penerus ini pun berkaitan dengan program McLaren yang akan mulai serius bermain pada segmen hybrid mulai akhir tahun ini.
Rencananya, penerus dari P1 akan dihadirkan pada 2024. CEO McLaren, Mike Flewitt mengatakan, kemungkinan besar P1 generasi kedua itu akan kembali dihadirkan dalam format hybrid.
“Kami belum memastikan soal detil powertrain. Tapi kemungkinan besar kami akan kembali menggunakan teknologi hybrid,” kaya Mike.
Ia mengaku, secara pribadi, sebenarnya ia cukup menikmati penggunaan electric vehicle (EV). Menurutnya, mobil listrik memiliki kinerja yang halus dan responsif. Hanya saja, saat ini soal isi ulang baterai masih jadi persoalan tersendiri. Sehingga, McLaren masih akan memilih penerapan hybrid pada P1.
Rencananya, the next P1 nantinya akan menerapkan sistem split hybrid. Artinya, roda depan akan digerakan dengan motor listrik sedangkan mesin bensin akan bertugas untuk menggerakan roda belakang.
Ia pun yakin, mobil ini nantinya tetap akan hadir dalam bobot yang ringan. Mengingat, mobil hybrid menggunakan baterai yang jauh lebih ringan dibandingkan baterai yang digunakan dalam EV.
Soal McLaren P1, mobil dengan desain ikonik itu merupakan sebuah limited-production plug-in hybrid sports car yang diperkenalkan pada Paris Motor Show 2012. Desain aerodinamis dalam mobil itu didukung dengan mesin 3,8 liter bertenaga 737 PS.
Selain itu, daya dorong mobil ini didukung oleh in-house-developed electric motor bertenaga 179 PS. Artinya, secara total, P1 dibekali dengan powertrain bertenaga 916 PS.